KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (
SMBR) optimistis industri semen akan mengalami pertumbuhan positif di tahun ini.
Meskipun faktor politik seringkali memengaruhi berbagai sektor industri, SMBR tetap meyakini bahwa permintaan semen akan tetap tinggi dalam sektor properti dan konstruksi.
“Karena potensi pemangkasan suku bunga serta kelanjutan proyek-proyek strategis nasional yang dapat meningkatkan penjualan,” ungkap Vice President of Corporate Secretary Semen Baturaja Basthony Santri, kepada
Kontan.co.id, pekan lalu.
Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) Bidik Kenaikan Volume Penjualan Hingga 24% Tahun Ini Atas dasar hal itu, SMBR pun memasang target pertumbuhan kinerja yang positif di sepanjang tahun 2024. Manajemen SMBR mengincar volume penjualan semen sebesar 2,7 juta ton/tahun atau meningkat sekitar 24% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebagai gambaran, pada tahun 2023 SMBR berhasil mencatat kinerja positif dengan realisasi volume penjualan semen mencapai 2,2 juta ton. Realisasi ini meningkat sebesar 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di sisi lain, industri semen Tanah Air juga masih dihadapkan dengan berbagai tantangan, termasuk menghadapi persaingan pasar yang semakin sengit, peningkatan biaya produksi, dan perubahan regulasi yang lebih ketat terkait lingkungan. Untuk mengatasi hal ini, SMBR bertekad untuk terus berinovasi dalam proses produksi, fokus pada efisiensi, meningkatkan kualitas produk, dan memastikan keberlanjutan operasional dengan memperhatikan aspek lingkungan. Pada tahun ini, SMBR mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 116 miliar.
“Anggaran Capex ini terdiri dari investasi pengembangan yang dilakukan untuk menunjang bisnis Perusahaan dan investasi rutin yang dilakukan untuk menjaga kelnacaran operasi (
keep operation),” jelasnya.
Hingga akhir September 2023, SMBR mencatatkan pendapatan senilai Rp 1,45 triliun. Angka ini meningkat 9,84% jika dibandingkan pendapatan di akhir September 2022 yang senilai Rp 1,32 triliun. Dari sisi bottomline
, SMBR membukukan laba periode berjalan atau laba bersih di angka Rp 54 miliar, naik 25,11% jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang berada di angka Rp 43,16 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .