Semen Baturaja (SMBR) maksimalkan peluang dari pelemahan rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih ada peluang di balik kesulitan. PT Semen Baturaja memaksimalkan peluang tersebut di tengah kondisi depresiasi rupiah.

Emiten ini menggenjot volume ekspor klinker atau semen setengah jadi. SMBR menargetkan volume ekspor klinker 80.000 metrik ton (mt) di sisa semester II ini.

Angka itu naik 167% dibanding ekpsor klinker periode JanuariAgustus, sekitar 30.000 mt. Jika dirupiahkan, nilainya sekitar US$ 1 juta. "Kami memanfaatkan momentum menguatnya dollar," ujar Direktur Utama SMBR Rahmad Pribadi kepada Kontan.co.id, Jumat (5/10).


Jadi, dari semula hanya ada satu pengiriman di semester satu, bakal menjadi dua pengiriman di semester dua. Australia, Bangladesh dan China masih menjadi konsumen utama ekspor SMBR.

Klinker memang belum berkontribusi signifikan terhadap pendapatan konsolidasi emiten ini. Terlebih, ini merupakan ekspor perdana bagi perusahaan ini.

Rahmad memberikan gambaran, ekspor klinker berkontribusi 5% terhadap volume penjualan akhir tahun. Sedang untuk nilai penjualan, kontribusinya diharapkan sekitar 3,5%. Meski kecil, tapi pemasukannya dalam bentuk dollar Amerika Serikat (AS). "Lumayan, itu bisa digunakan untuk pembelian atau impor peralatan dan suku cadang pabrik. Jadi, naturally hedged," imbuh Rahmad.

SMBR menargetkan mampu meraup pendapatan konsolidasi sebesar Rp 2,11 triliun, naik 36% dibanding pendapatan 2017. Sedang laba bersih diperkirakan bisa mencapai Rp 89,36 miliar, turun 39% dibanding tahun lalu.

Tren penurunan laba bersih SMBR sudah terlihat dari paruh waktu tahun ini. Itu karena naiknya beban bunga dan depresiasi dari pabrik baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi