KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) membidik pertumbuhan bisnis yang positif di sepanjang 2023 ini. Optimisme ini didorong oleh proyeksi peningkatan permintaan semen sebesar 4% sesuai data yang dikeluarkan Asosiasi Semen Indonesia serta dengan adanya integrasi bersama Semen Indonesia Group (SIG). Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja Doddy Irawan menuturkan, pihaknya menargetkan volume penjualan semen akan meningkat dibanding tahun 2022. Namun sayang, Doddy tak merinci lebih detail berapa target pertumbuhan penjualan yang dibidik di sepanjang tahun ini.
"Prospek bisnis pada tahun 2023 diproyeksikan lebih baik dari tahun 2022 didukung dengan peningkatan permintaan semen sebesar 4% sesuai dengan data Asosiasi Semen Indonesia," ungkap Doddy, kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Baca Juga: Ini Hasil Lengkap RUPSLB Semen Baturaja (SMBR) Sekadar gambaran, SMBR telah resmi bergabung dengan SIG yang ditandai dengan transaksi penandatanganan akta inbreng pada Senin (19/12) lalu. Integrasi ini diharapkan bakal membawa dampak positif bagi keduanya. Langkah besar itu juga diklaim akan memperkuat posisi BUMN Sub Klaster Semen untuk menghadapi pasar yang kompetitif. Lebih lanjut Doddy mengatakan, saat ini SMBR belum berencana melakukan ekspansi penambahan kapasitas produksi. Untuk menghadapi tahun 2023, SMBR masih akan fokus untuk mengoptimalkan kapasitas pabrik yang telah dimiliki. "Serta tetap memasarkan produk di wilayah pasar basis di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel)," tuturnya. Saat ini SMBR menghadapi persaingan pasar yang semakin kompetitif di wilayah Sumbagsel. Di mana persaingan harga antar produsen menjadi salah satu faktor yang menjadi fokus utama perusahaaan. Sejumlah strategi pun dijalankan oleh Semen Baturaja untuk menghadapi tantangan persaingan pasar tersebut. Di antaranya, komitmen untuk menjaga kualitas produk, kontinuitas supply dan menjaga stabilitas harga serta memperkuat strategi channeling dengan digitalisasi marketing seperti e-Commerce, Social Media dan pengembangan Market Place. Sejumlah upaya yang dijalankan selama ini dinilai sukses meningkatkan penguasaan pasar di wilayah Sumbagsel pada tahun 2022.
Baca Juga: Resmi Bergabung dengan SIG, Begini Efeknya ke Semen Baturaja (SMBR) Buktinya, berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, sampai dengan bulan Desember 2022 Market Share SMBR mengalami pertumbuhan sebesar 3% menjadi 34% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Terkait alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex), Doddy hanya menyebutkan bahwa dana capex 2023 akan digunakan untuk mendukung sejumlah agenda bisnis perseroan, "Yaitu pengembangan tambang, optimalisasi dan efisiensi pabrik, program transformasi industry 4.0 serta untuk mendukung program inisiatif strategis dan operasional lainnya," jelas dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi