KONTAN.CO.ID - PT Semen Bosowa Berau tengah mempelajari kemungkinan untuk memiliki suplai listrik atau energi yang mandiri. Rachmat Kaimuddin, Managing Director PT Semen Bosowa Berau mengatakan, untuk operasional pabrik semen Bosowa belum punya pembangkit listrik. Bosowa punya sister company yang mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jeneponto, Sulawesi Selatan. "Sayangnya pembangkit berkapasitas 2 x 125 MW itu berjarak kurang lebih 4-5 jam dari pabrik semen di Maros, Sulawesi Selatan," ujar Rachmat kepada KONTAN, Senin (21/8). Rachmat mengatakan, ada banyak opsi untuk pengadaan pembangkit energi mandiri. Beberapa yang populer di industri semen ialah penggunaan gas buang (waste heat) atau membangun PLTU di dekat pabrik. Kemungkinan perseroan ini lebih memilih PLTU ketimbang harus menambah mesin pengolah gas buang.
Semen Bosowa menimbang suplai energi mandiri
KONTAN.CO.ID - PT Semen Bosowa Berau tengah mempelajari kemungkinan untuk memiliki suplai listrik atau energi yang mandiri. Rachmat Kaimuddin, Managing Director PT Semen Bosowa Berau mengatakan, untuk operasional pabrik semen Bosowa belum punya pembangkit listrik. Bosowa punya sister company yang mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jeneponto, Sulawesi Selatan. "Sayangnya pembangkit berkapasitas 2 x 125 MW itu berjarak kurang lebih 4-5 jam dari pabrik semen di Maros, Sulawesi Selatan," ujar Rachmat kepada KONTAN, Senin (21/8). Rachmat mengatakan, ada banyak opsi untuk pengadaan pembangkit energi mandiri. Beberapa yang populer di industri semen ialah penggunaan gas buang (waste heat) atau membangun PLTU di dekat pabrik. Kemungkinan perseroan ini lebih memilih PLTU ketimbang harus menambah mesin pengolah gas buang.