JAKARTA. PT Semen Gresik Tbk membatalkan rencana pembangunan 8 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Alasan perseroan membatalkan rencana pembangunan PLTU lantaran terpuruknya kondisi ekonomi global di penghujung 2008. Sesuai kesepakatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akhir 2007 lalu, perseroan merencanakan membangun 10 PLTU di lokasi pabrik, yaitu Tuban 2 x 65 Mega Watt (MG), Indarung 3 x 35 MW, Tonasa 1 x 35 MW, pabrik baru di Jawa 2 x 35 MW dan pabrik baru di Sulawesi 2 x 35 MW. Jumlah investasi untuk menyelesaikan PLTU dengan kapasitas 410 MW mencapai US$ 573 juta. Produk bubuk abu-abu milik negara ini hanya akan membangun proyek PLTU dengan kapasitas 2 x 35 MW yang berlokasi di pabrik baru Sulawesi dengan nilai investasi US$ 114 juta. Dus, SMGR ini memangkas biaya ekspansi untuk proyek PLTU sebesar US$ 459 juta.Pembangunan PLTU di pabrik baru Sulawesi itu penting lantaran pasokan listrik dibutuhkan ketika pabrik itu beroperasi. "Kalau tidak terlaksana bisa menggangu operasional pabrik," tandas Sekretaris Perusahaan Saifuddin Zuhri, Senin kemarin kepada KONTAN.
Semen Gresik Batalkan Rencana Pembangunan 8 PLTU
JAKARTA. PT Semen Gresik Tbk membatalkan rencana pembangunan 8 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Alasan perseroan membatalkan rencana pembangunan PLTU lantaran terpuruknya kondisi ekonomi global di penghujung 2008. Sesuai kesepakatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akhir 2007 lalu, perseroan merencanakan membangun 10 PLTU di lokasi pabrik, yaitu Tuban 2 x 65 Mega Watt (MG), Indarung 3 x 35 MW, Tonasa 1 x 35 MW, pabrik baru di Jawa 2 x 35 MW dan pabrik baru di Sulawesi 2 x 35 MW. Jumlah investasi untuk menyelesaikan PLTU dengan kapasitas 410 MW mencapai US$ 573 juta. Produk bubuk abu-abu milik negara ini hanya akan membangun proyek PLTU dengan kapasitas 2 x 35 MW yang berlokasi di pabrik baru Sulawesi dengan nilai investasi US$ 114 juta. Dus, SMGR ini memangkas biaya ekspansi untuk proyek PLTU sebesar US$ 459 juta.Pembangunan PLTU di pabrik baru Sulawesi itu penting lantaran pasokan listrik dibutuhkan ketika pabrik itu beroperasi. "Kalau tidak terlaksana bisa menggangu operasional pabrik," tandas Sekretaris Perusahaan Saifuddin Zuhri, Senin kemarin kepada KONTAN.