JAKARTA. PT Semen Gresik Tbk agresif berekspansi. Tak hanya membangun pabrik baru di Indonesia, produsen semen pelat merah ini pun membidik akuisisi dua perusahaan semen milik asing.Sekretaris Perusahaan Semen Gresik, Agung Wiharto menjelaskan, proses akuisisi masih dalam tahap finalisasi. "Kami masih menunggu hasil kesepakatan, apakah tawaran kami diterima atau tidak," kata Agung, Jumat (3/8).Aksi akuisisi dua perusahaan semen di kawasan Asia Tenggara itu sebagai bagian dari upaya perseroan mencapai visi menjadi perusahaan semen terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara. Namun, karena masih dalam tahap finalisasi, Agung belum bersedia membeberkan nama perusahaan yang akan dicaplok. "Paling cepat finalisasi selesai sebelum akhir tahun ini," lanjut Agung. Sebelumnya, manajemen Semen Gresik memang pernah menyatakan minatnya berekspansi ke Vietnam dan Myanmar. Perusahaan ini ingin mendirikan pabrik berkapasitas 600.000 ton per tahun di Myanmar. Selain itu, perseroan berniat mencaplok pabrik di Vietnam yang berkapasitas 1-2 juta ton setahun. Nah, Agus memperkirakan, nilai akuisisi dua perusahaan yang diincar saat ini masih di bawah Rp 1 triliun. Adapun, untuk biaya akuisisi, dia mengaku tak khawatir, sebab perusahaan saat ini punya dana tunai yang cukup. Semen Gresik memang telah mencadangkan dana khusus untuk ekspansi ke luar negeri. "Kami mencadangkan capital expenditure US$ 300 juta untuk ekspansi ke luar," ungkap Agung.Dia menjamin dana tersebut tidak akan mengganggu kebutuhan ekspansi di dalam negeri. Dana capex untuk kebutuhan ekspansi ke luar negeri itu hanya mewakili 0,7 kali dari debt to EBITDA (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization). "Sementara kami punya kemampuan debt to EBITDA sekitar dua kali," paparnya.Bangun pabrik lagiSelain ekspansi ke luar negeri, Semen Gresik tidak mengendorkan ekspansi di dalam negeri. Perusahaan siap menambah pabrik demi menggenjot produksi.Penambahan kapasitas produksi juga merupakan cara Semen Gresik mempertahankan pangsa pasar. Kata Agung, saat ini Semen Gresik menguasai 40% pangsa pasar semen dalam negeri. Ke depan, perusahaan akan memperluas pangsa pasar menjadi 45%. Pada akhir 2012, perusahaan berkode saham SMGR ini berencana menambah lagi dua pabrik semen. Rencananya, dua pabrik itu berlokasi di Rembang, Jawa Tengah dan di Indarung, Padang. Masing-masing pabrik berkapasitas 3 juta ton per tahun.Perusahaan akan menggelontorkan investasi Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun untuk pendirian kedua pabrik. Adapun, pembangunannya akan dimulai setelah mendapat restu pemegang saham. Pabrik semen Indarung diperkirakan mulai beroperasi secara komersial pada akhir 2015, sedangkan pabrik Rembang beroperasi paling lambat awal 2016. Penambahan dua pabrik itu sebagai upaya perusahaan untuk mencapai kapasitas produksi 32 juta ton di 2016. Saat ini, kapasitas produksi baru 22,5 juta ton. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Semen Gresik incar pabrik semen di luar negeri
JAKARTA. PT Semen Gresik Tbk agresif berekspansi. Tak hanya membangun pabrik baru di Indonesia, produsen semen pelat merah ini pun membidik akuisisi dua perusahaan semen milik asing.Sekretaris Perusahaan Semen Gresik, Agung Wiharto menjelaskan, proses akuisisi masih dalam tahap finalisasi. "Kami masih menunggu hasil kesepakatan, apakah tawaran kami diterima atau tidak," kata Agung, Jumat (3/8).Aksi akuisisi dua perusahaan semen di kawasan Asia Tenggara itu sebagai bagian dari upaya perseroan mencapai visi menjadi perusahaan semen terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara. Namun, karena masih dalam tahap finalisasi, Agung belum bersedia membeberkan nama perusahaan yang akan dicaplok. "Paling cepat finalisasi selesai sebelum akhir tahun ini," lanjut Agung. Sebelumnya, manajemen Semen Gresik memang pernah menyatakan minatnya berekspansi ke Vietnam dan Myanmar. Perusahaan ini ingin mendirikan pabrik berkapasitas 600.000 ton per tahun di Myanmar. Selain itu, perseroan berniat mencaplok pabrik di Vietnam yang berkapasitas 1-2 juta ton setahun. Nah, Agus memperkirakan, nilai akuisisi dua perusahaan yang diincar saat ini masih di bawah Rp 1 triliun. Adapun, untuk biaya akuisisi, dia mengaku tak khawatir, sebab perusahaan saat ini punya dana tunai yang cukup. Semen Gresik memang telah mencadangkan dana khusus untuk ekspansi ke luar negeri. "Kami mencadangkan capital expenditure US$ 300 juta untuk ekspansi ke luar," ungkap Agung.Dia menjamin dana tersebut tidak akan mengganggu kebutuhan ekspansi di dalam negeri. Dana capex untuk kebutuhan ekspansi ke luar negeri itu hanya mewakili 0,7 kali dari debt to EBITDA (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization). "Sementara kami punya kemampuan debt to EBITDA sekitar dua kali," paparnya.Bangun pabrik lagiSelain ekspansi ke luar negeri, Semen Gresik tidak mengendorkan ekspansi di dalam negeri. Perusahaan siap menambah pabrik demi menggenjot produksi.Penambahan kapasitas produksi juga merupakan cara Semen Gresik mempertahankan pangsa pasar. Kata Agung, saat ini Semen Gresik menguasai 40% pangsa pasar semen dalam negeri. Ke depan, perusahaan akan memperluas pangsa pasar menjadi 45%. Pada akhir 2012, perusahaan berkode saham SMGR ini berencana menambah lagi dua pabrik semen. Rencananya, dua pabrik itu berlokasi di Rembang, Jawa Tengah dan di Indarung, Padang. Masing-masing pabrik berkapasitas 3 juta ton per tahun.Perusahaan akan menggelontorkan investasi Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun untuk pendirian kedua pabrik. Adapun, pembangunannya akan dimulai setelah mendapat restu pemegang saham. Pabrik semen Indarung diperkirakan mulai beroperasi secara komersial pada akhir 2015, sedangkan pabrik Rembang beroperasi paling lambat awal 2016. Penambahan dua pabrik itu sebagai upaya perusahaan untuk mencapai kapasitas produksi 32 juta ton di 2016. Saat ini, kapasitas produksi baru 22,5 juta ton. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News