Semen Gresik raih pinjaman Rp 1 triliun



JAKARTA. PT Semen Gresik Tbk (SMGR) memperoleh suntikan dana untuk memuluskan rencana ekspansi. Emiten berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memperoleh komitmen fasilitas pinjaman siaga (standby loan) senilai Rp 1 triliun.
Ahyanizzaman, Direktur Keuangan SMGR menuturkan, pinjaman tersebut diperoleh dari satu bank lokal dengan skema perjanjian dua pihak (bilateral agreement). "Ini masih proses, penandatangannya diharapkan tidak lewat dari akhir tahun ini," kata dia di Jakarta, Selasa (26/6).
SMGR akan menggunakan fasilitas pinjaman untuk talangan (bridging) beberapa kebutuhan. SMGR misalnya bisa saja menggunakan fasilitas itu untuk menutupi
anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex), modal kerja maupun kebutuhan lainnya jika kas internal tidak mencukupi.
Tahun ini, SMGR memang menganggarkan capex senilai Rp 5 triliun yang digunakan untuk dua kebutuhan. Pertama, SMGR menggunakan capex untuk penyelesaian Tuban IV di Jawa Timur dan Tonasa V di Sulawesi Selatan. Setiap pabrik memiliki kapasitas produksi sebanyak 2,5 juta ton semen per tahun.
Pembangunan dua pabrik itu memang sudah dilakukan dari tahun 2008 silam. SMGR mesti mengucurkan total investasi sebesar US$ 594 juta untuk menyelesaikan dua pabrik itu. Rinciannya, proyek pabrik Tonasa V menelan investasi US$ 290 juta, sedangkan pabrik Tuban IV sebesar US$ 304 juta.
Pada Mei 2012, SMGR sudah berhasil mengoperasikan pabrik Tuban IV meski dengan utilisasi yang masih belum maksimal. Sementara pabrik Tonasa V ditargetkan mulai beroperasi pada bulan September mendatang.
Kehadiran dua pabrik baru tersebut menggelembungkan kapasitas produksi SMGR secara konsolidasi. Tahun lalu, SMGR memproduksi semen sebanyak 19,72 juta ton. Di 2012, SMGR optimis bisa meningkatkan produksi menjadi sekitar 22,5 juta ton.
Kedua, SMGR akan menggunakan capex untuk pembangunan awal (groundbreaking) dua pabrik baru yaitu SGG-III di Sumatera dan SGG-IV di Jawa. Setiap pabrik akan mampu memproduksi semen sebanyak 3 juta ton per tahun.
Dari sisi investasi, pembangunan pabrik SGG-III akan menelan investasi Rp 3,25 triliun, sedangkan SGG-IV senilai Rp 3,72 triliun. SMGR akan mulai membangun pabrik SGG-III pada kuartal IV-2012 dan ditargetkan selesai pada kuartal II-2015. Sementara pabrik SGG-IV akan dimulai pada 2013 dan diperkirakan selesai pada 2016.
Namun, Ahyanizzaman mengatakan, capex untuk pembangunan pabrik SGG-III dan SGG-IV tidak akan ditutupi dari fasilitas pinjaman yang baru didapat tersebut. Saat ini, SMGR tengah menjajaki sumber pendanaan eksternal seperti pinjaman perbankan maupun penerbitan obligasi guna menutupi seluruh investasi dua pabrik baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Ruisa Khoiriyah