JAKARTA. Rencana PT Semen Gresik Tbk menghimpun pendanaan dari penerbitan surat utang kemungkinan batal. Direktur Keuangan Semen Gresik, Ahyanizzaman, memastikan, perseroan tak akan menerbitkan obligasi, setidaknya, tahun ini. Keputusan itu berbeda dengan wacana yang sempat disampaikan manajemen Semen Gresik. KONTAN mencatat, emiten berkode saham SMGR ini pernah membuka opsi mencari dana US$ 300 juta dari penerbitan obligasi. Semen Gresik akan memakai dana itu untuk menutupi kebutuhan pembangunan dua pabrik baru, yaitu SGG-III di Sumatra dan SGG-IV di Jawa. Semula SMGR berniat emisi obligasi pada akhir tahun ini. Namun Semen Gresik merevisi rencana itu. "Tahun ini, kami belum menerbitkan obligasi karena dana masih cukup dan belum tentu pendanaan (ekspansi) akan dari obligasi," kata Ahyanizzaman kepada KONTAN, Senin (10/9).
Semen Gresik mengandalkan kas internal dan pinjaman bank untuk membiayai pembangunan awal dua pabrik tadi. Per 30 Juni 2012, SMGR memiliki kas dan setara kas Rp 3,96 triliun. Sumber dana kas diperkuat oleh pinjaman siaga (standby loan). Di awal Agustus lalu, SMGR baru meraih standby loan Rp 1 Triliun dari Bank Mandiri. Fasilitas itu sebenarnya berupa kredit modal kerja, tapi bisa digunakan sebagai dana talangan untuk membiayai kebutuhan ekspansi. Semen Gresik tentu tak bisa mengandalkan dua sumber dana tadi. Pasalnya, pembangunan pabrik SGG III ditaksir menyedot investasi Rp 3,25 triliun. Sedangkan investasi pabrik SGG-IV diperkirakan mencapai Rp 3,72 triliun. Terkait hal itu, Semen Gresik masih mengkaji sumber dana tambahan yang paling efisien.