JAKARTA. Produsen semen PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) menghadapi kendala kenaikan biaya tahun ini. Peningkatan Tarif Dasar Listrik (TDL) menjadi salah satu faktor yang turut memukul kinerja perseroan. Direktur SMCB Patrick Walser memaparkan bahwa SMCB telah menaikkan harga jual 5% sejak awal tahun. Lebih lanjut, Direktur Keuangan SMCB Kent Carson bilang bahwa pihaknya memiliki dua opsi untuk menghadapi kenaikan beban. Pertama, melakukan efisiensi. Namun, hal ini tentunya dapat memakan waktu lama. Kedua, SMCB akan membebani hal tersebut kepada konsumen. Namun, Kent bilang bahwa SMCB memerhatikan kondisi pasar untuk memberi kenaikan harga. "Kami melakukan dua hal tersebut untuk mengantisipasi kenaikan beban," tandasnya.
Semen Holcim naikkan harga 5% sejak awal tahun
JAKARTA. Produsen semen PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) menghadapi kendala kenaikan biaya tahun ini. Peningkatan Tarif Dasar Listrik (TDL) menjadi salah satu faktor yang turut memukul kinerja perseroan. Direktur SMCB Patrick Walser memaparkan bahwa SMCB telah menaikkan harga jual 5% sejak awal tahun. Lebih lanjut, Direktur Keuangan SMCB Kent Carson bilang bahwa pihaknya memiliki dua opsi untuk menghadapi kenaikan beban. Pertama, melakukan efisiensi. Namun, hal ini tentunya dapat memakan waktu lama. Kedua, SMCB akan membebani hal tersebut kepada konsumen. Namun, Kent bilang bahwa SMCB memerhatikan kondisi pasar untuk memberi kenaikan harga. "Kami melakukan dua hal tersebut untuk mengantisipasi kenaikan beban," tandasnya.