Semen Indonesia (SIG) Terapkan Aspek Keberlanjutan di Proses Bisnis dan Operasional



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  PT Semen Indonesia Tbk (SIG) berkomitmen menjalankan bisnis ramah lingkungan dan energi hijau. Upaya tersebut telah membuahkan hasil dimana SIG meraih tiga penghargaan di ajang Strategy into Performance Execution Excellence Award (SPEx2 Award).

Tiga penghargaan yang diraih antara lain The Best Execution Winner in Manufacturing Industry, The Best Company in Executing Sustainability & Governance in Manufacturing Industry, dan Outstanding Achievement in Sustainability & Governance. 

Penghargaan diserahkan oleh Wakil Pemimpin Redaksi Kontan, Titis Nurdiana kepada SVP Sustainability Office SIG, Johanna Daunan pada ajang The 9th Annual SPEx2 Award 2024 yang diselenggarakan oleh GML Performance Consulting bekerja sama dengan Kontan Media di Jakarta, pada Rabu (31/7/2024).


Baca Juga: Indocement (INTP) Raih Kenaikan Penjualan Semen 8% di Semester I-2024

Corporate Secretary SIG, Vita Mahyreni mengatakan, aspek keberlanjutan yang menyelaraskan fokus kegiatan ekonomi, sosial, dan perlindungan lingkungan, adalah kunci untuk mewujudkan visi perusahaan dan secara bersamaan, memastikan keberlangsungan ketersediaan sumber daya untuk generasi mendatang. 

Didasari komitmen tersebut, SIG menyusun Sustainability Roadmap 2030 SIG yang mengatur strategi, indikator, target keberlanjutan, dan kehadiran Komite Keberlanjutan yang mengawasi dan mengawal bisnis perusahaan agar sesuai dengan peta jalan keberlanjutan. 

“Ini merupakan bentuk komitmen kuat dari manajemen karena pada akhirnya semua inisiatif yang kami lakukan akan mendukung transisi SIG menuju industri hijau, terutama dalam upaya SIG menghadirkan semen hijau dan produk-produk turunannya, untuk mendukung pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Vita dalam siaran pers.

Di tengah upaya global mengurangi laju perubahan iklim, SIG terus meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF). 

Baca Juga: Tengok Harga Saham DOSS, BSBK, dan SMGR di Penutupan IHSG Hari Ini Rabu (7/8)

Perusahaan juga menerapkan teknologi digitalisasi dalam proses produksi, untuk efisiensi energi dan optimalisasi produksi. SIG juga mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) melalui penggunaan panel surya dan optimasi konversi energi gas panas buang dari proses produksi semen menjadi energi listrik (Waste Heat Recovery Power Generation). 

Editor: Noverius Laoli