Semen Indonesia bangun 2 pabrik di tahun ini



JAKARTA. PT Semen Indonesia, menargetkan kapasitas produksi di tahun ini menjadi 32 juta ton dari tahun sebelumnya 30 juta ton. 

Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Soetjipto menyampaikan, menghadapi pasar bebas dan Komunitas Ekonomi ASEAN di tahun 2015, Semen Indonesia yakin akan mengalahkan pesaing seperti Siang Cement asal Thailand.

Proyek yang akan dikerjakan tahun 2014 ini akan ada dua pabrik yang didirikan pada kuartal I 2014. "Untuk ekspansi bisnis, kita akan bangun pabrik di Rembang, Jawa Tengah dan di Padang, Sumatera Barat dengan total investasi Rp 7,5 triliun dengan kurs terbaru," kata Dwi saat menghadiri peuncuran buku terbarunya, Road to Semen Indonesia di Balai Kartini Jakarta, Selasa (04/02).


Ia menambahkan, pabrik semen di Rembang, nilai investasi dengan Rp 4 triliun ini akan lebih lama sedikit dari pembangunan pabrik di Padang, sebab pengembangan infrastruktur yang lebih rumit.

Sedangkan pabrik semen di Padang, menghabiskan dana Rp 3,5 triliun dan groundbreaking lebih cepat satu bulan dari pabrik di Rembang. Keduanya akan mulai beroperasi akhir 2016.

Ia menambahkan, tahap selanjutnya setelah dua pabrik semen tersebut selesai, ia akan bangun di kawasan Indonesia bagian timur.  Ia menyampaikan rencana pembangunan di kawasan timur dikarenakan ongkos transportasi distribusi ke Papua dirasa sangat tinggi.

"Kita memang ada rencana, supaya jarak kirim lebih pendek. Lagipula biar harga semen di Papua tidak mahal, " katanya.

Saat ditanya rencana ingin mengakuisisi Semen Kupang di Nusa Tenggara Timur yang tidak beroperasi karena bangkrut, Dwi bilang masih dalam pengkajian.

"Asetnya masih kami pelajari, karena pabrik itu masih ada kerjasama gabungan dengan swasta (KSO) dengan pihak ketiga, yakni PT Sarana Agro Gemilang (SAG). Nanti kalau ada peluang, mungkin bisa," tambahnya.

Dwi mengklaim, Semen Indonesia saat ini masih di peringkat pertama untuk urusan produksi. Per Desember 2013, kapasitas produksi 31 juta ton. Sedangkan pesaingnya hanya sekitar 25 juta ton.

Namun, jika grup Holcim digabungkan maka produksi Holcim dan Semen Indonesia hampir sama. Target menjadi nomor satu ini tidak hanya disiapkan untuk tahun 2014. Tapi, akan tetap dipertahankan untuk sepuluh tahun ke depan.

"Ini harus sustainable, karena orang lain juga pasti berkembang, jadi kita tidak boleh terlena dulu dengan posisi teratas ini, " katanya.

Saat ini target penjualan Semen Indonesia di tahun 2014 akan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional. Tahun ini target penjualan 10 persen, sedangkan dari sisi pendapatan targetnya di atas 13 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan