Semen Indonesia bidik pertumbuhan 4% di 2016



JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) baru akan mengerek pertumbuhan bisnisnya di tahun 2016. Namun dengan catatan, pemerintah bergerak cepat merealisasikan belanja negara untuk pembangunan infrastruktur. Suparni, Direktur Utama Semen Indonesia mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan bisnis sebesar 4% untuk tahun mendatang. Angka ini terbilang mini karena perusahaan tidak menargetkan pertumbuhan (flat) untuk semester II/2015. “Tahun depan, pertumbuhan bisnis akan tertolong dengan penyelesaian dua pabrik,” katanya, Kamis (13/8). Misalnya, perusahaan akan menyelesaikan pembangunan pabrik Indarung VI di Padang, Sumatera Utara pada Agustus 2016. Serta, penyelesaian pembangunan pabrik di Rembang, Jawa Tengah pada kuartal IV/2016. “Tahun depan sudah bisa operasional namun produksinya baru bisa tahun 2017,” tambah Suparni. Masing-masing pabrik ini akan memiliki kapasitas 3 juta ton semen. Nah, penambahan dua pabrik ini akan meningkatkan kapasitas produk semen perusahaan. Tahun 2015, perusahaan berkode saham SMGR ini membidik produksi semen sebesar 30 juta ton semen pada akhir tahun 2015, dengan target produksi semen sebesar 30 juta ton semen - 34 juta ton semen pada tahun mendatang. Lalu bagaimana dengan semester II/2015 ini? SMGR menilai perusahaan tidak dapat tumbuh atau flat di semester II/2015 karena proyek infrastruktur belum berjalan sehingga permintaan semen tidak besar. “Kami berharap proyek-proyek mulai berjalan dengan harapan akan membantu bisnis perusahaan,” ucapnya. Informasi saja, Semen Indonesia mencatat penurunan pendapatan sebesar 1,90% menjadi Rp 12,64 triliun per semester I/2015 dibandingkan posisi Rp 12,88 triliun per semester I/2014. Nah, penurunan pendapatan ini membuat laba terpangkas 14% menjadi Rp 2,31 triliun per semester I/2015 dibandingkan posisi Rp 2,71 triliun per semester I/2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan