Semen Indonesia dorong anak usaha untuk IPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang bergerak di bidang beton menyatakan tertarik untuk ikut melantai di bursa. Meski begitu, anak usaha holding semen ini perlu waktu untuk mempersiapkan diri sebelum menawarkan sebagian sahamnya kepada publik.

PT Semen Indonesia Beton yang merupakan anak usaha SMGR yang memproduksi ready mixed concret, precast, concrete masonry, dan aggregats berencana untuk mengikuti jejak induk usahanya untuk mendaftarkan perusahaannya di lantai bursa. Namun, Semen Indonesia Beton perlu waktu kurang lebih tiga tahun sebelum initial public offering (IPO).

"Ada proses secara internal maupun eksternal. Kami harap memang bisa secepatnya, namun kalau melihat kondisi ekonomi maupun produksi saat ini mungkin baru bisa terealisasi tahun 2020 mendatang," ujar Wahyu Poernomo, Direktur Keuangan Semen Indonesia Beton usai acara Road to Go Public yang diadakan Deloitte dan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/10).


Maraknya pembangunan yang dilakukan pemerintah beberapa tahun ini membuat Semen Indonesia Beton optimistis bisa meningkatkan kinerjanya agar semakin menarik bagi para investor. "Semoga dalam tiga tahun bisa mengarah ke sana (IPO). SMGR pun telah menunjuk kami untuk mempersiapkan diri untuk IPO agar investor tertarik untuk menginvestasikan dananya ke kami," kata Wahyu.

SMGR memang sudah mempersiapkan beberapa anak perusahaannya untuk menjadi besar lewat IPO. Selain PT Semen Indonesia Beton, anak usaha SMGR lain yang telah diprospek untuk IPO diantaranya ialah PT Semen Padang, PT Semen Indonesia Logistik, dan PT Semen Tonasa. Namun, ketiga perusahaan ini pun belum akan masuk ke papan bursa dalam waktu dekat.

Adapun hingga saat ini nilai perolehan kontrak Semen Indonesia Beton sudah mencapai Rp 1,6 triliun dari target perolehan kontrak di tahun 2017 sebesar Rp 2 triliun. Kontrak paling banyak pun datang dari program pemerintah.

Sementara itu, anak usaha holding semen pelat merah ini saat ini sudah memiliki aset sebesar Rp 1,7 triliun. Menurut Wahyu, pihaknya menargetkan pertumbuhan hingga 30% sehingga aset perusahaan bisa mencapai Rp 2,5 triliun pada 2020 nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati