GRESIK. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menggandeng JFE Enggineering Jepang, untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (WHRPG) di Tuban dengan kapasitas 26,8 MVA. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto bersama direktur produksi Suparni dengan Presiden Direktur JFE Enggineering Jepang, Sumiyuki Kishimoto, di Hotel Shangrila Tokyo, Rabu (23/10) waktu setempat. Menurut Corporate Secretary Semen Indonesia, Agung Wiharto jika semua lancar, tahun depan sudah mulai dilaksanakan proyek tersebut di Tuban. "Jepang membangun 50% dari total investasi," ujar Agung dalam rilis yang diterima Surya Online, Rabu (30/10).
Seperti halnya Semen Indonesia, JFE Enggineering merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Jepang yang concern dalam penggunaan energi ramah lingkungan. Atas kepeduliannya ini, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang memfasilitasi pertemuan tersebut serta menyiapkan skema bantuan bagi proyek tersebut. Pemerintah Jepang telah menyiapkan skema khusus yang dinamakan Join Credit Mechanism (JCM). Skema itu, adalah bantuan dari Jepang yang diberikan pada perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara, yang sudah teruji mengembangkan teknologi ramah lingkungan guna mengurangi efek gas rumah kaca. Sebelumnya, di hadapan Wakil Menteri Lingkungan Hidup Jepang Dr Yatsu Ryutaro, Dirut Dwi Soetjipto mempresentasikan langkah nyata yang telah dilakukan Semen Indonesia dalam upaya menerapkan industri ramah lingkungan. Pada kesempatan itu, dipaparkan pula enam isu strategis perusahaan yang menyinggung masalah pengelolaan energi dan penggunaan energi terbarukan dalam produksi semen. Mulai program pencegahan polusi, konversi lingkungan, rumah kaca dan penggunaan biomas di Pabrik Tuban.