Semen Indonesia ingin pangsa pasar 35% di Kalbar



PONTIANAK. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang merupakan holding dari Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa dan Thang Long Cement Vietnam menargetkan market share sebesar 35% untuk wilayah Kalimantan Barat.

Kepala Departemen Pengembangan Pemasaran Semen Indonesia, Rudi Hartono, mengatakan penyaluran Semen Indonesia di Kalimantan Barat mencapai sebesar 10 hingga 15 ribu ton semen per bulan dengan market share saat ini sebesar 31%. Kebutuhan semen di Kalimantan Barat sendiri sekitar 45 ribu ton per bulan.

“Dibanding tahun lalu market share kita meningkat dari 21% menjadi 31%. Kedepan kita akan kembangkan menjadi sebesar 35%. Kita juga mendapat support dari distributor dan agen,” ujarnya kepada wartawan usai acara customer gathering untuk wilayah Kalimantan Barat di Kapuas Palace Pontianak, Kamis (17/10) malam.


Rudi memaparkan, sejak Januari hingga September 2013 pasar semen di Kalimantan berkembang menggembirakan, yaitu mencapai 3,15 juta ton atau meningkat sebesar 7,1% dibanding periode yang sama tahun 2012 sebesar 2,94 juta ton.

Pertumbuhan penjualan semen di Kalimantan tercatat lebih tinggi di banding pertumbuhan semen di beberapa daerah. Di antaranya Sumatera tercatat tumbuh 1,0%, Sulawesi 3,3%, Maluku dan Irian Jaya tumbuh minus 1,5%.

Dengan begitu Semen Indonesia masih memimpin pasar semen dalam negeri dengan penguasaan pasar sebesar 43,8%, hingga September 2013 penjualan domestik naik 14,3% menjadi 18,23 juta ton, mengungguli pertumbuhan penjualan pasar domestik sebesar 5,3%.

Sementara dari sisi ekspor naik 485% menjadi 268,93 ribu ton dibanding tahun 2012 sebesar 45,95 ribu ton. Sedangkan secara keseluruhan total penjualan baik pasar domestik maupun ekspor naik 15,6 persen menjadi 18,50 juta ton dibanding tahun sebelumnya sebesar 16,00 juta ton.

"Sebagai pemimpin pasar atau market leader dengan penguasaan pasar nasional sebesar 43,8% di industri semen. Kami tidak boleh lengah. Kami tidak hanya berorientasi pada produk semen yang bagus (product-centric), tapi sudah mengarah kepada bagaimana kita membuat  pelanggan merasa nyaman dan selalu terpuaskan (customer-centric). Itu kunci kami bisa terus mempertahankan penguasaan pasar di industri semen nasional yang semakin kompetitif," tutur Rudi. (Steven Greatness/Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan