Semen Indonesia kaji proyek pabrik yang mandek



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa proyek pabrikan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) masih belum bisa berjalan. Misalnya saja pabrik Semen Indonesia di Laweung, Kabupaten Pidie, Aceh. Pabrik yang semestinya dibangun dengan modal patungan antara SMGR dengan PT Samana Citra Agung tersebut diterpa permasalahan lahan yang belum juga usai. Sekedar informasi, Samana sebagai pemilik 12% saham atas pabrik tersebut telah menguasai lahan seluas 1.550 hektar. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto mengatakan bahwa proyek pembangunan tersebut memang memakan waktu yang lama. “Mungkin bisa 2021 atau 2022,” terangnya kepada KONTAN (17/10). Saat ini SMGR berusaha mengurus berbagai macam masalah yang mendera urusan pembangunan pabrik, termasuk perkara lahan. Menurut Agung yang biasa disapa Pupung, perseroan terus mereview proyek-proyek yang tengah dalam pengerjaan agar tidak ada hambatan lagi. Lebih lanjut ia menjelaskan, Rembang bisa menjadi pelajaran. Saat ini kondisi pabrik SMGR di rembang ialah menunggu hasil studi geologi dari Kementerian ESDM.

“Hasilnya direncanakan Oktober ini, hal tersebut akan menentukan upaya yang bisa kami lakukan, apakah harus lebih berhati-hati dalam kegiatan penambangan,” ujar Pupung. Perseroan juga tidak menampik ada kemungkinan hasil dari studi tersebut bakal tidak merekomendasikan penambangan. Mengenai hal tersebut Pupung mengatakan, “Nanti kami pikirkan.” Perseroan mengaku telah mengantongi izin yang lengkap terkait pabrik di Rembang tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina