Semen Indonesia (SIG) dan PLN Perkuat Sinergi Akselerasi Transisi Energi Hijau



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperkuat sinergi dalam mempercepat transisi energi menuju industri hijau melalui proses bisnis dan operasional rendah karbon.

Kerjasama ini sejalan dengan peta jalan keberlanjutan masing-masing perusahaan dan mendukung Pemerintah mencapai target net zero emission pada 2050.

Direktur Operasi Semen Indonesia, Reni Wulandari, menyatakan bahwa SIG dan PLN memiliki visi yang sama dalam mendorong terciptanya industri hijau melalui penggunaan energi baru terbarukan (EBT).


Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Bidik Penurunan Emisi CO2 Sebesar 23,9%

Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi risiko lingkungan dari model industri yang bergantung pada sumber daya alam dan mempercepat penurunan emisi karbon.

"Relasi antara SIG dan PLN lebih dari sekadar konsumen dan penyedia jasa, tetapi juga sebagai mitra dalam keberlanjutan. SIG dan PLN telah menandatangani nota kesepahaman dalam menghadirkan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan di area operasi SIG pada September 2023 lalu,” kata Reni dalam siaran pers, Senin (15/7).

Reni menambahkan, SIG menggunakan energi listrik sekitar 2,9 terawatt hour (TWh) per tahun atau senilai Rp2,9 triliun/tahun. SIG juga memiliki potensi lahan untuk implementasi panel surya hingga 572 MegaWatt peak (MWp).

"Kerjasama dengan PLN diharapkan dapat meningkatkan porsi penggunaan EBT dan mendukung target penurunan intensitas emisi CO2 sebesar 23,9% dari baseline 2019 sebagaimana tertuang dalam Sustainability Roadmap 2030 SIG,” tambahnya.

Baca Juga: IHSG Menguat, Investor Asing Banyak Memburu Saham-Saham Ini Selama Sepekan

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa acara Enterprise Customer Gathering merupakan bentuk penghargaan PLN atas kerjasama dengan pelanggan industri.

"Harapan kami, kedekatan antara PLN dan pelanggan enterprise dapat semakin ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," tutur Darmawan.

Darmawan juga menjelaskan bahwa PLN mengembangkan bisnis beyond kWh, tidak hanya menyediakan listrik tetapi juga layanan internet, fiber optic, dan green services untuk mendukung industri rendah karbon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli