KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (
SMGR) resmi akan mengambil alih salah satu pesaing mereka di industri semen yakni PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Adapun nilai dari akusisi ini US$ 917 juta. Sebelumnya diinformasikan bahwa Lafarge Holcim, pemilik mayoritas saham SMCB akan melepas 80,6% kepemilikan mereka di SMCB. Ini pun bagian dari Lafarge Holcim mendapatkan dana segar untuk bersih-bersih rasio utang. Dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (13/11), Agung Wiharto, Sektretaris Perusahaan SMGR membenarkan rencana aksi korporasi ini. Menurutnya, aksi ini merupakan salah satu rencana SMGR untuk memperkuat pangsa pasar lokal industri semen di Indonesia.
Pangsa pasar industri semen di Indonesia masih di pegang oleh SMGR dengan perolehan sekitar 39% kemudian SMCB sendiri mengempit di level sekitar 13%. Sekadar informasi, volume penjualan industri semen dalam negeri per Agustus 2018 mencapai 41,12 juta ton. Dalam pernyataan, SMGR mengungkapkan bahwa harga pembelian akan disesuaikan berdasarkan kondisi pada saat penyelesaian transaksi pada tanggal 12 November 2018 pukul 19.00 WIB. SMGR akan mengakuisisi SMCB lewat PT Semen Indonesia Industri Bangunan (“SIIB”) yang merupakan anak perusahaan Semen Indonesia. Holcim Indonesia merupakan perusahaan semen terbesar ketiga di Indonesia, memiliki empat pabrik semen dengan kapasitas 14,8 juta ton per tahun dan 30 fasilitas
ready-mix. Pengambilalihan saham Holcim Indonesia ini akan semakin memperkuat posisi Semen Indonesia di pasar domestik. Semen Indonesia akan dapat memperluas jaringan pabrik semennya di dalam negeri, memperluas diversifikasi jenis produk yang ditawarkan, meningkatkan efisiensi khususnya biaya distribusi dan bahan baku, sekaligus memperkuat posisi bisnis ready mix dengan berbagai variasi produk dan solusi yang dapat meningkatkan nilai tambah kepada para stakeholders. Holcim Indonesia juga telah menerapkan teknologi bahan bakar dari limbah yang nantinya dapat disinergikan secara luas di seluruh fasilitas Semen Indonesia Group, sehingga dapat semakin meningkatkan efisiensi biaya. Saat ini di Indonesia terdapat 15 perusahaan semen dengan kapasitas terpasang sekitar 107 juta ton per tahun, dimana 63% dari kapasitas (capacity share) tersebut dikuasai oleh pihak swasta dan pemain asing (global).
Direktur Utama Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso dalam siaran pers, menyampaikan beberapa tujuan strategis atas aksi korporasi ini. “Dalam situasi industri semen nasional yang semakin kompetitif, kombinasi antara Semen Indonesia dan Holcim Indonesia akan membuat foot print kami semakin besar dan kuat,” kata Hendi. Hendi juga menambahkan, akuisisi ini akan memperkuat jaringan penjualan dan produksi yang lebih luas, meningkatkan kemampuan untuk menawarkan produk yang semakin beragam bagi para pelanggan, serta menawarkan berbagai peluang yang lebih baik bagi para karyawan, pemasok, para rekanan dan pemangku kepentingan perusahaan. “Selain akan menjadikan Semen Indonesia Group sebagai perusahaan semen terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas 53 juta ton semen per tahun,” kata Hendi. Berdasarkan POJK 9/2018, setelah transaksi pengambilalihan saham ini terlaksana, Semen Indonesia akan menyampaikan pernyataan Penawaran Tender Wajib atas 1,48 juta saham atau setara 19,4% kepemilikan saham Holcim Indonesia yang dimiliki oleh pemegang saham publik, kepada OJK. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati