Semen Indonesia (SMGR) Jajaki Gabung Konsorsium BUMN di Proyek IKN



KONTAN.CO.ID - BOGOR. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berencana ikut mencari peluang bisnis dalam proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.

Direktur Operasi Semen Indonesia Reni Wulandari menjelaskan, saat ini SMGR mengeksplorasi produk semen yang lebih ramah lingkungan.

"Kita ketahui bahwa konsep dari IKN yang dicanangkan presiden itu adalah Kota Mandiri yang memang punya konsep berkelanjutan dan ramah lingkungan," jelasnya di Club House Pabrik Narogong di Bogor, Rabu (16/8).


Atas dasar itu, Reni bilang, SMGR ingin  berpartisipasi pada program ramah lingkungan ini di IKN.

Baca Juga: Takut Dijewer KLHK Soal Polusi, Ini Cara Pabrik Semen Tekan Produksi Emisi

Untuk mewujudkan rencana tersebut, Reni mengungkapkan, sedang menjajaki kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain dalam bentuk konsorsium.

"Kita ada kolaborasi dengan BUMN lain dalam bentuk konsorsium. Sedang menuju ke sana harapannya bisa berikan servis yang lebih terhadap IKN," ujarnya.

Asal tahu saja, baru-baru ini PT PLN Nusantara Power (PLN NP) menyatakan kesanggupannya memasok limbah pembangkit batubara atau fly ash bottom ash (FABA) sebagai bahan campuran bahan baku semen.

Mengutip keterangan resmi Jumat (11/8), PLN Nusantara Power akan mengoptimalkan FABA dari unit pembangkit terdekat ke IKN yakni UP Kaltim Teluk.

UP Kaltim Teluk berlokasi di Kota Balikpapan berkapasitas 2x110 MW. Saat ini, UP Kaltim Teluk menghasilkan fly ash harian sebesar 200 ton per hari dan bottom ash harian sebesar 50 ton per hari.

 
SMGR Chart by TradingView

UP Kaltim Teluk memiliki target persentase penggunaan FABA untuk IKN mencapai 70% dari total FABA yang dihasilkan.

Perihal potensi kerja sama FABA ini, Reni menyatakan, SMGR akan mengevaluasi pabrik mana yang secara logistik paling feasible untuk memasok semen ke IKN.

Baca Juga: Ada Dana Rp 40,6 Triliun dari APBN untuk Pembangunan IKN Tahun Depan

"Yang teridentifikasi pabrik Tonasa dan Tuban (Semen Gresik), namun karena SIG tidak ada integrated plan (pabrik terintegrasi) dekat IKN harus pakai kapal," ujarnya.

Sebagai informasi, PT Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di Kawasan Timur indonesia yang menempati lahan seluas 1.571 hektare di Desa Biring Ere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, sekitar 68 kilometer dari kota Makassar.

Semen Tonasa memiliki kapasitas terpasang 5,98 juta ton semen per tahun dari empat unit pabrik, yaitu Pabrik Tonasa II, III, IV dan V.

Keempat unit pabrik tersebut menggunakan proses kering dengan kapasitas masing-masing 590.000 ton semen per tahun untuk Unit II dan III, 2.300.000 ton semen per tahun untuk unit IV serta 2.500.000 ton semen untuk unit V yang diproyeksikan mampu men-support kebutuhan semen nasional.

Sedangkan PT Semen Gresik yang berlokasi di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mengoperasikan pabrik semen terintegrasi dengan kapasitas 3 juta ton per tahun.

Dia menjelaskan, rencana ini masih dalam tahap awal dan belum dieksekusi. Secara umum, SMGR  masih melihat segala kemungkinan dan peluang yang ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto