Semen Indonesia (SMGR) Pakai Bahan Bakar Sampah RDF 76.000 Ton di 2 Anak Usaha



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menggunakan keripik sampah atau dikenal dengan refuse-derived fuel (RDF) untuk bahan bakar pabrik.

Penggunaan refuse-derived fuel di pabrik SMGR ini sebagai bentuk kontribusi PT Semen Indonesia (SMGR) dalam pengurangan emisi karbon dengan cara mengkonversi sampah menjadi bahan bakar alternatif.

Vita Mahreyni, Corporate Secretary PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengungkapkan, pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif telah berhasil diimplementasikan oleh anak perusahaan SMGR yaitu PT Solusi Bangun Indonesia Tbk atau emiten berkode saham SMCB, di Pabrik Narogong dan Pabrik Cilacap. 


Total pemanfaatan RDF di kedua pabrik SMGR ini telah mencapai 76.000 ton sejak tahun 2020 hingga 2022. Sampah tersebut diperoleh dari Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, RDF Plant Jeruklegi Cilacap, dan TPST Wangon Banyumas.

Vita juga mengklaim PT Solusi Bangun Indonesia (SMCB) juga menjadi pionir dalam pembangunan fasilitas RDF di Indonesia. 

 
SMCB Chart by TradingView

Fasilitas RDF Cilacap, yang diresmikan pada 21 Juli 2020 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, mampu mengolah 160 ton sampah per hari, menghasilkan sekitar 70 ton RDF per hari. 

Kontribusi penggunaan sampah sebagai bahan bakar oleh SMCB ini berpotensi menggantikan penggunaan 40 ton batu bara per hari, sehingga mengurangi emisi karbon.

"Pengelolaan sampah secara berkelanjutan merupakan upaya SMGR dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman, sekaligus memberikan manfaat ekonomi," katanya. 

Selain itu melalui pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif oleh SMGR membuat ketergantungan pada sumber energi fosil dapat ditekan, sumber daya alam dapat dilestarikan dan emisi gas karbon dapat diturunkan. 

 
SMGR Chart by TradingView

Tidak hanya menggunaan RDF, SMGR juga mengoptimalkan sumber bahan bakar alternatif lainnya, termasuk biomassa dan limbah industri, guna mendukung upaya perusahaan dalam mengurangi emisi CO2. 

/Baca Juga: Penjualan Semen SMGR Diramal Naik pada Semester II, Simak Rekomendasi Sahamnya 0**

SMGR mengklaim berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan dengan peluncuran layanan pengelolaan limbah bernama Nathabumi. 

Layanan ini mencakup pengelolaan limbah industri, analisis limbah, dan pengelolaan limbah pengeboran, sehingga turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan yang lebih baik.

Upaya ini sebagai contoh nyata SMGR untuk berkontribusi positif terhadap pengurangan emisi dan pelestarian lingkungan melalui inovasi dan kolaborasi. 

Dengan upaya yang berkelanjutan, diharapkan Indonesia dapat mengatasi masalah sampah sambil menjaga keberlanjutan lingkungan.

Seperti kita tahu, volume sampah yang terus meningkat di Indonesia telah menjadi salah satu tantangan serius bagi pemerintah dalam mengelola fasilitas pengolahan sampah terbatas. 

Situasi ini telah mengakibatkan tumpukan sampah yang merusak lingkungan di perkotaan. Menanggapi hal ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat bahwa pada tahun 2022, sekitar 12,362 juta ton sampah tidak terkelola. 

Oleh karena itu, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan ini.

Dalam rangka mengatasi masalah ini, PT Semen Indonesia (SMGR) turut serta berkontribusi dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular melalui konversi sampah menjadi refuse-derived fuel (RDF). 

Upaya ini tidak hanya membantu pemerintah dalam menangani persoalan sampah, tetapi juga memberikan manfaat kepada perusahaan dan lingkungan dengan menyediakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. 

Kegiatan ini juga sejalan dengan inisiatif Perlindungan Terhadap Lingkungan dalam Sustainability Road Map SMGR dan mendukung pencapaian target pengurangan emisi karbondioksida (CO2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar