KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (
SMGR) mampu menumbuhkan kinerja, meski dengan laju yang cukup terbatas. Sepanjang sembilan bulan pertama 2023, SMGR mencetak pendapatan senilai Rp 27,66 triliun. Pendapatan emiten semen plat merah ini menanjak 3,98% secara tahunan (
Year on Year) YoY). Merujuk laporan keuangan yang disajikan kembali, dalam periode sembilan bulan 2022 lalu SMGR meraup pendapatan Rp 26,60 triliun. Jika dirinci, pendapatan SMGR sampai dengan akhir kuartal III-2023 didapat dari pihak berelasi sebanyak Rp 1,59 triliun dan pihak ketiga senilai Rp 26,06 triliun. Pendapatan SMGR terdiri dari segmen semen, beton jadi dan siap pakai, terak, bahan bangunan non-semen, persewaan tanah, kantong semen, dan pendapatan lain-lain.
Dalam periode yang sama, beban pokok pendapatan SMGR naik lebih tinggi sebanyak 8,12% menjadi Rp 20,22 triliun. Hasil ini membuat laba kotor SMGR terpangkas 5,83% dari posisi sebelumnya di Rp 7,89 triliun menjadi Rp 7,43 triliun per September 2023. Meski begitu, SMGR mampu memangkas beban penjualan sebesar 19,45% menjadi Rp 1,78 triliun. Pada saat yang sama, penghasilan keuangan SMGR melejit hingga 115,68% menjadi sebesar Rp 136,55 miliar.
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Suplai 80% Pasokan Semen di Proyek IKN Hasil itu turut menyuburkan kembali laba SMGR, sehingga membukukan laba periode berjalan Rp 1,79 triliun per September 2023. Tumbuh tipis 1,13% dibandingkan laba periode berjalan per September 2022 sebesar Rp 1,77 triliun. Dari jumlah tersebut, SMGR meraih laba bersih senilai Rp 1,71 triliun dalam periode sembilan bulan 2023. Keuntungan SMGR itu naik 1,78% ketimbang laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk SMGR per September 2022 yang kala itu sebesar Rp 1,68 triliun. Meski
bottom line masih dapat tumbuh, tapi laba per saham dasar dan dilusian SMGR menyusut. Dari sebelumnya Rp 283 per September 2022 menjadi Rp 254 sampai denga 30 September 2023. SMGR memiliki total aset sejumlah Rp 81,68 triliun, terdiri dari aset lancar Rp 18,67 triliun dan aset tidak lancar Rp 63,01 triliun. Liabilitas SMGR tercatat sebanyak Rp 32,18 triliun, terbagi ke dalam liabilitas jangka pendek Rp 15,03 triliun dan jangka panjang Rp 17,14 triliun. Sedangkan jumlah ekuitas SMGR sebesar Rp 47,20 triliun sampai dengan 30 September 2023. Posisi kas dan setara kas pada akhir periode tercatat sebanyak Rp 5,86 triliun.
Dari sisi pergerakan saham, SMGR berfluktuasi pada perdagangan Rabu (1/11) ini. Harga SMGR ditutup melemah 0,82% ke level Rp 6.050 per saham. Mengakumulasi pelemahan 7,98% secara year to date. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari