KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Tonasa terus berupaya mendorong efisien biaya energi dalam operasional bisnisnya. Salah satu langkahnya untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menerapkan ISO 50001. Penerapan tersebut selaras dengan peta jalan sustainability dari induknya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) yang ditujukan untuk memastikan operasional perusahaan yang berkelanjutan dan mempertimbangkan isu Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG). Penerapan ISO 50001 yang sudah dilakukan sejak 2019 tersebut terbukti telah berhasil menurunkan konsumsi energi di Semen Tonas sehingga memberikan efisiensi dari sisi biaya. Semen Tonasa mencatatkan penghematan biaya energi US$ 16,1 juta atau ekivalen dengan penghematan energi 4,3 juta Gigajoule (GJ), serta pengurangan emisi CO2 sebesar 436.000 metrik ton.
Baca Juga: Prospek Industri Semen Membaik di Semester II, Saham Emiten Ini Layak Dilirik Salah satu inisiatif yang dilakukan oleh PT Semen Tonasa dalam manajemen energi yaitu dengan memanfaatkan biomassa yang bersumber dari limbah pertanian sebagai bahan bakar alternatif. Tingkat substitusi termal (TSR) biomassa dalam kegiatan produksi Semen Tonasa tercatat meningkat 1,17% menjadi 8,13% dalam kurun waktu antara 2019 dan 2022 dengan total jumlah limbah pertanian yang dimanfaatkan sebesar 157.000 ton. Peningkatan penggunaan biomassa ini telah melalui proses penyesuaian pada raw mix design dan critical operating parameters (COP) untuk tetap mempertahankan kualitas produk. Direktur Utama SIG, Donny Arsal menjelaskan, peta jalan berkelanjutan SIG mencakup beragam inisiatif strategis yang berkontribusi pada dekarbonisasi melalui penurunan faktor terak, pemanfaatan bahan bakar alternatif sampah perkotaan yang dikelola menjadi refuse-derived fuel (RDF), hydrogen injection dan efisiensi energi termal (STEC). "Selain itu, SIG mendukung pengembangan energi terbarukan melalui penggunaan panel surya untuk substitusi energi listrik pada unit-unit operasionalnya, serta optimasi gas panas buang dari proses produksi semen," kata dia dalam keterangannya, Senin (24/7).
Baca Juga: Penjualan Semen Diproyeksi Lebih Kokoh di Semester II-2023 Melalui inisiatif strategis tersebut, lanjutnya, SIG berhasil menurunkan pemakaian energi dari 108,5 juta GJ pada 2021 menjadi 94,2 juta GJ pada 2022. Intensitas emisi juga berhasil ditekan hingga 590 kg CO2/ton cement equivalent pada 2022 atau turun 16,67% dari baseline tahun 2010 sebesar 708 kg CO2/ton cement equivalent. Atas konsistensi dalam menerapkan ISO 50001, Semen Tonasa menjadi salah satu dari dua perusahaan di dunia meraih Award of Excellence in Energy Management dari Clean Energy Ministerial (CEM) pada ajang the 2023 CEM’s Energy Management Leadership Awards.
CEM merupakan forum internasional tingkat tinggi yang menyatukan negara-negara terbesar dan terkemuka di dunia, organisasi internasional, dan perusahaan, untuk mencapai misi mempercepat transisi energi bersih melalui penerapan ISO 50001. Donny menyebut, capaian tersebut merupakan pengakuan atas komitmen keberlanjutan SIG khususnya pada pilar Perlindungan Terhadap Lingkungan yang diwujudkan melalui lima topik prioritas yaitu Pengelolaan Risiko Iklim dan Energi, Pengelolaan Ekonomi Sirkular, Pengelolaan Emisi Udara, Pengelolaan Air dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati. “Prestasi ini semakin memotivasi kami di SIG Group untuk meningkatkan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan pada seluruh kegiatan operasional.” pungkas Donny. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk