KONTAN.CO.ID - Rusia menyalahkan Korea Selatan atas meningkatnya ketegangan di kawasan Semenanjung Korea awal pekan ini. Mitranya, Korea Utara, bahkan menyatakan siap untuk melancarkan serangan jika ancaman terus datang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa Korea Selatan telah melakukan pelanggaran terhadap kedaulatan dan urusan dalam negeri Korea Utara. Zakharova mendesak cara-cara politik dan diplomatik untuk menciptakan perdamaian di kawasan tersebut.
"Tidak ada cara alternatif lain, kecuali agresi bukanlah tujuan sebenarnya dari Korea Selatan dan sekutunya yang 'lebih besar', Amerika Serikat," bunyi pesan Zakharova yang dipublikasikan di situs web resmi kementerian.
Baca Juga: Korea Utara Ancam Serang Mengerikan Jika Drone Selatan Terbang di Atas Pyongyang Lagi Hubungan Rusia dan Korea Utara
Hubungan Rusia dan Korea Utara semakin dekat sejak invasi besar-besarannya ke Ukraina pada tahun 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah saling berkunjung sejak saat itu. Pada bulan Maret tahun ini, Rusia memveto resolusi PBB tentang pembaruan panel ahli yang memeriksa pelanggaran sanksi Dewan Keamanan oleh Korea Utara. Mengutip kantor berita Rusia
Interfax, Putin pada hari Senin (14/10) menyerahkan naskah perjanjian tentang kemitraan strategis dengan Korea Utara kepada majelis rendah Majelis Federal Rusia, State Duma.
Baca Juga: Merasa Selalu Diganggu, Korea Utara Siap Menyerang Korea Selatan Ketegangan di Semenanjung Korea
Korea Utara pada hari Minggu (13/10) menyatakan bahwa garis terdepan militernya siap melancarkan serangan ke Korea Selatan jika tetangganya itu terus memberikan gangguan. Dua hari sebelumnya, Korea Utara menuduh tetangganya telah meluncurkan pesawat tanpa awak untuk menjatuhkan selebaran propaganda di atas Pyongyang sebanyak tiga kali bulan ini.
Korea Utara berjanji akan menanggapi dengan kekerasan jika hal itu terjadi lagi. Di lain pihak, Korea Selatan enggan mengonfirmasi tuduhan tersebut, namun menyatakan siap memberikan respons sepadan jika tindakan Korea Utara mengancam warga sipil. Kantor berita resmi Korea Utara,
KCNA, mengabarkan bahwa militer telah mengeluarkan perintah operasi pendahuluan kepada artileri dan unit militer lainnya di dekat perbatasan dengan Korea Selatan. Kementerian Pertahanan Korea Utara mengatakan, militer mereka ada dalam posisi "bersiap sepenuhnya untuk melepaskan tembakan." "Seluruh wilayah Korea Selatan mungkin akan berubah menjadi tumpukan abu setelah serangan dahsyat Korea Utara," kata seorang juru bicara militer Korea Utara yang tidak disebutkan namanya, dikutip
AP.