Lilin tak hanya bermanfaat sebagai alat penerangan. Namun, lilin juga berfungsi sebagai obat penurun atau pengusir stres. Khasiat antistres inilah yang dikandung lilin aromaterapi. Widodo Utomo, pemilik Mahayani Studio, produsen lilin aromaterapy di Surabaya, mengatakan lilin buatannya bisa membuat orang lebih rileks setelah bekerja seharian. Sehingga, menghadirkan kenyamanan. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan membuat pengguna lilin jenis ini kian banyak. Meski tidak menyebutkan besaran persentase kenaikannya, Widodo mengatakan, setiap bulan dia bisa menjual hingga 10.000 lilin. "Sebagian besar pembelinya datang dari Jakarta," imbuhnya. Lilin aromaterapi buatan Mahayani Studio memiliki aroma beragam. Mulai dari aroma melati, cendana, lavender, cempaka, greentea dan lainnya. Bahkan, Widodo bisa memproduksi lilin dengan aroma apapun yang dikehendaki pembeli. "Mau campuran dari dua aroma atau lebih juga bisa, tinggal bilang saja," ujarnya. Waktu produksi lilin aromaterapi lumayan cepat. Untuk membuat 2.000 batang lilin, Widodo membutuhkan waktu sekitar empat hari. Satu kotak lilin berisi 4 batang yang harganya Rp 6.500. Untuk pesanan di atas 100 kotak, dia membandrolnya Rp 6.000 per batang. "Satu lilin bisa menyala hingga empat jam," katanya. Dengan penjualan 10.000 lilin per bulan dan harga rata-rata Rp 6.000, omzet Widodo bisa mencapai Rp 60 juta.Arswendre, produsen lilin aromatherapy di Bali, mengatakan, munculnya kafe, restoran dan tempat perawatan tubuh juga ikut menaikkan permintaan lilin aromatherapy. "Penjualan saya naik sekitar 30% dibandingkan tahun lalu," imbuhnya. Selain bisa menurunkan tingkat stres, lilin aromaterapi juga banyak digunakan untuk mengusir lalat di rumah makan dan pewangi ruangan. Namun, harga jual lilin produksi Arswendre jauh lebih mahal. Yaitu, mulai dari Rp 8.500 hingga Rp 60.000 per batang.Harganya relatif mahal karena seluruh bahan yang digunakan berasal dari alam, yaitu palm. Bahan ini akan menghasilkan asap jauh lebih sedikit dan aroma yang lebih asli dibandingkan dengan lilin aromaterapi yang menggunakan parafin. Arswendre juga mengklaim, bahan yang dia gunakan akan membuat daya hidup lilin menjadi lebih lama. Misalnya, untuk lilin dengan harga Rp 60.000, bisa menyala selama 300 jam. "Untuk yang paling murah atau yang kecil, kalau dibakar terus bisa untuk satu hari penuh," katanya.Pria yang baru menjalankan usaha pembuatan lilin selama dua tahun ini bilang, setiap bulan bisa menjual 600 lilin. Jenis lilin produksinya yang paling banyak dipesan adalah lilin dengan banderol harga Rp 30.000. Sehingga, omzet pemilik Bali Mom ini mencapai Rp 18 juta setiap bulan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Semerbak laba bisnis lilin pengusir stres
Lilin tak hanya bermanfaat sebagai alat penerangan. Namun, lilin juga berfungsi sebagai obat penurun atau pengusir stres. Khasiat antistres inilah yang dikandung lilin aromaterapi. Widodo Utomo, pemilik Mahayani Studio, produsen lilin aromaterapy di Surabaya, mengatakan lilin buatannya bisa membuat orang lebih rileks setelah bekerja seharian. Sehingga, menghadirkan kenyamanan. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan membuat pengguna lilin jenis ini kian banyak. Meski tidak menyebutkan besaran persentase kenaikannya, Widodo mengatakan, setiap bulan dia bisa menjual hingga 10.000 lilin. "Sebagian besar pembelinya datang dari Jakarta," imbuhnya. Lilin aromaterapi buatan Mahayani Studio memiliki aroma beragam. Mulai dari aroma melati, cendana, lavender, cempaka, greentea dan lainnya. Bahkan, Widodo bisa memproduksi lilin dengan aroma apapun yang dikehendaki pembeli. "Mau campuran dari dua aroma atau lebih juga bisa, tinggal bilang saja," ujarnya. Waktu produksi lilin aromaterapi lumayan cepat. Untuk membuat 2.000 batang lilin, Widodo membutuhkan waktu sekitar empat hari. Satu kotak lilin berisi 4 batang yang harganya Rp 6.500. Untuk pesanan di atas 100 kotak, dia membandrolnya Rp 6.000 per batang. "Satu lilin bisa menyala hingga empat jam," katanya. Dengan penjualan 10.000 lilin per bulan dan harga rata-rata Rp 6.000, omzet Widodo bisa mencapai Rp 60 juta.Arswendre, produsen lilin aromatherapy di Bali, mengatakan, munculnya kafe, restoran dan tempat perawatan tubuh juga ikut menaikkan permintaan lilin aromatherapy. "Penjualan saya naik sekitar 30% dibandingkan tahun lalu," imbuhnya. Selain bisa menurunkan tingkat stres, lilin aromaterapi juga banyak digunakan untuk mengusir lalat di rumah makan dan pewangi ruangan. Namun, harga jual lilin produksi Arswendre jauh lebih mahal. Yaitu, mulai dari Rp 8.500 hingga Rp 60.000 per batang.Harganya relatif mahal karena seluruh bahan yang digunakan berasal dari alam, yaitu palm. Bahan ini akan menghasilkan asap jauh lebih sedikit dan aroma yang lebih asli dibandingkan dengan lilin aromaterapi yang menggunakan parafin. Arswendre juga mengklaim, bahan yang dia gunakan akan membuat daya hidup lilin menjadi lebih lama. Misalnya, untuk lilin dengan harga Rp 60.000, bisa menyala selama 300 jam. "Untuk yang paling murah atau yang kecil, kalau dibakar terus bisa untuk satu hari penuh," katanya.Pria yang baru menjalankan usaha pembuatan lilin selama dua tahun ini bilang, setiap bulan bisa menjual 600 lilin. Jenis lilin produksinya yang paling banyak dipesan adalah lilin dengan banderol harga Rp 30.000. Sehingga, omzet pemilik Bali Mom ini mencapai Rp 18 juta setiap bulan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News