JAKARTA. Bisnis perhotelan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) masih tercatat positif selama semester I 2017. Meski naik tipis, sektor perhotelan perusahaan ini masih membukukan pertumbuhan 3,8% di tengah perekonomian yang lesu ini.

SSIA membukukan pendapatan dari bisnis hotel sebesar Rp 326,2 miliar selama enam bulan pertama tahun 2017. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu pendapatannya mencapai Rp 314,3 miliar.

Bisnis hotel menyumbang pendapatan sebesar 20,9% terhadap total pendapatan usaha SSIA selama semester I. "Pendapatan hotel ini, sekitar 66,6% disumbang oleh pendapatan dari Gran Melia Jakarta (GMJ) dan Melia Bali Hotel (MBH) " kata Management SSIA dalam keterangan resmi yang dirilis, Rabu (2/8). Sementara, 33,4% sisanya berasal dari pendapatan Banyan Tree Ungasan Resort (BTUR) dan BATIQA Hotel.

Tingkat hunian Gran Melia Jakarta selama enam bulan pertama tahun ini adalah 42,9%, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 47,2%. Rata-rata tarif sewa kamar (Average Room Rate/ARR) juga mengalami penurunan menjadi US$ 103,7 dari US$ 109,1 pada semester I tahun 2016.

Sementara tingkat okupansi Melia Bali Hotel mencapai 80,6%, meningkat dari posisi 75,9% pada semester I tahun lalu. Begitu juga dengan ARR yang juga naik menjadi US$ 88,6 dari US$ 86,6.

Tingkat okupansi Banyan Tree Ungasan Resort mencapai 57,8%, turun dari 59,2% pada paruh pertama tahun 2016 dimana ARRnya mencapai US$479,9 atau meningkat dibandingkan ARR periode yang 2016 yang tercatat US$445,8.

Sejak tahun lalu, SSIA telah mengoperasikan secara resmi BATIQA Hotel di 6 lokasi. Tingkat okupansi BATIQA Hotel semester I lalu, yang terdiri dari BATIQA Hotel & Apartments Karawang, BATIQA Hotel Cirebon, BATIQA Hotel Jababeka, BATIQA Hotel Palembang, BATIQA Hotel Pekanbaru, and BATIQA Hotel Lampung mencapai 53,3% dengan ARR sebesar Rp 295.799.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.