KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI, anggota indeks Kompas100 ini) masih mencatatkan laba bersih di periode semester I 2019. Meski demikian, laba perusahaan pertambangan tersebut mengalami penurunan yang signifikan. Melansir laporan keuangan BUMI di laman Bursa Efek Indonesia (31/7) , laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk turun menjadi US$ 80,67 juta. Angka ini turun 42,9% dari periode sebelumnya yang mencapai US$ 151,57 juta. Turunnya laba bersih BUMI seiring dengan turunnya penjualan dan pendapatan usaha. Di semester ini, BUMI hanya mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar US$ 481,35 Juta. Jika dibandingkan semester lalu, pendapatan BUMI turun 14,15% dari yang sebelumnya sebesar US$ 560,72 juta.
Baca Juga: Pasar batubara tertekan, begini pandangan Adaro (ADRO) dan Bumi Resources (BUMI) Penurunan terjadi di ekspor batubara untuk pihak ketiga menjadi US$ 203.36 juta. Sebelumnya di periode yang sama, ekspor komoditas batu bara BUMI kepada pihak ketiga tercatat US$ 243,16 juta. Pun demikian, penjualan batubara untuk pihak ketiga lokal (domestik), turun menjadi US$203.36 juta dari sebelumnya sebesar US$ 243.16 juta di semester I 2018. Kenaikan pendapatan hanya terjadi di subsektor jasa untuk pihak ketiga lokal yang naik hampir 259% menjadi US$ 2,96 juta. Pendapatan jasa merupakan jasa penasihat pertambangan yang diberikan oleh PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS/Entitas Anak BUMI) kepada Bellridge Holdings Limited (Bellridge).