Semester I-2020, laba bersih Trans Power Marine (TPMA) turun 50,45%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk catatkan penurunan laba bersih sepanjang 6 bulan pertama kemarin. Padahal, dari sisi pendapatan, perusahaan masih berhasil meningkatkan pertumbuhan menjadi US$ 22,13 juta.

Berdasarkan laporan keuangan, emiten berkode saham TPMA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$ 22,13 juta. Realisasi tersebut tumbuh 4,14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 21,25 juta.

Baca Juga: Trans Power Marine (TPMA) Resah PLN Setop Beli Batubara


Adapun pendapatan didorong dari jasa pengangkutan dari kapal tunda dan tongkang sebesar US$ 16,53 juta. Perolehan tersebut masih tumbuh 13,14% dari semester I-2019 sebesar US$ 14,61 juta. Sedangkan, jasa pengangkutan dari floating crane mengalami penurunan menjadi US$ 5,6 juta.

Seiring tumbuhnya pendapatan beban langsung TPMA juga tercatat naik menjadi US$ 17,62 juta dari US$ 15,15 juta. Sehingga laba kotor perusahaan mengalami penurunan di semester I kemarin menjadi US$ 4,5 juta atau turun 26,22% dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 6,1 juta.

Bottom line perusahaan kian tergerus setelah dikurangi dari beban keuangan, selisih kurs bersih, dan lain-lain sehingga laba sebelum beban pajak final TPMA tercatat sebesar US$ 1,89 juta.

Baca Juga: Akibat Covid-19, Trans Power Marine (TPMA) tunda penambahan armada kapal tahun ini

Kembali dikurangi beban pajak sebelum final, selama semester I-2020 TPMA mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 1,62 juta. Realisasi tersebut turun 50,45% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 3,27 juta.

Sepanjang semester I-2020, jumlah aset TPMA tercatat juga turun tipis menjadi US$ 111,25 juta dibandingkan jumlah aset per Desember 2019 sebesar US$ 111,63 juta. Sementara kas dan setara kas TPMA naik menjadi US$ 8,37 juta dari Desember 2019 sebesar US$ 4,69 juta. Adapun jumlah ekuitas dan liabilitas TPMA masing-masing tercatat sebesar US$ 80,68 juta dan US$ 30,57 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .