Semester I 2020, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung selesaikan tiga tunnel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester I 2020, proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung telah menyelesaikan tiga konstruksi terowongan atau tunnel di daerah Purwakarta.

Dua tunnel di antaranya antara lain, tunnel #3 dengan panjang 735 meter dan tunnel #5 dengan panjang 437 meter. Adapun satu tunnel lainnya telah dikerjakan dan ditembus pada akhir 2019 lalu.

Dengan demikian, masih terdapat 10 tunnel yang terus berprogres, salah satunya adalah konstruksi Tunnel #1 yang dengan menggunakan bor raksasa, Tunnel Boring Machine (TBM), tengah mencapai setengah dari panjang terowongan sepanjang 1.885 meter sejak penggalian awalnya pada kuartal IV tahun 2019 lalu.


Baca Juga: PT KAI kembali operasikan Kereta Api Argo Parahyangan

Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan pertama di Indonesia, konstruksi Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) didominasi oleh tenaga kerja Indonesia.

Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menyampaikan bahwa sampai Juni 2020, tenaga kerja lokal mencapai 10.537 orang. Jumlah tersebut lima kali lebih banyak dibandingkan tenaga kerja asing yang terlibat dalam proyek ini.

"Penyerapan tenaga kerja Indonesia yang begitu besar ini menunjukan bahwa anak bangsa menjadi andalan dalam menghadirkan kereta cepat pertama di Indonesia. Perusahaan berkomitmen untuk mengoptimalkan peranan tenaga kerja Indonesia dalam akselerasi pembangunan KCJB," ujar Chandra dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Jumat (7/8).

Chandra melanjutkan, konstruksi Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung pada semester II tahun 2020 ini akan semakin masif dan melibatkan lebih banyak pekerja.

Meskipun demikian, pelaksanaan konstruksi pada masa pandemik ini juga tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Baca Juga: Pilih investasi asing US$ 15 miliar untuk Palestina atau menyerah, ini jawaban Hamas

“Konstruksi terus berprogres dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan pastinya jumlah tenaga kerja akan terus bertambah. Tidak menutup kemungkinan, pada saat puncak pengerjaan konstruksi nanti, proyek ini dapat menyerap tenaga kerja Indonesia yang jauh lebih banyak," lanjut Chandra.

Di masa pandemi COVID-19 ketika terjadi banyak industri nasional terdampak, proyek Kereta Cepat Jakarta- Bandung menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional yang berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar.

Di sisi lain, keterlibatan tenaga kerja Indonesia juga memiliki manfaat yang tidak hanya berasal dari sisi ekonomi. Kerjasama dengan tenaga kerja asing yang telah memiliki pengalaman luas dalam sektor pembangunan kereta cepat memungkinkan adanya alih pengetahuan dan teknologi.

Chandra menambahkan, tenaga kerja Indonesia juga akan menempati berbagai posisi strategis untuk pengoperasian kereta. Ia memproyeksikan, pada saat pengoperasian nanti, Kereta Cepat Jakarta – Bandung akan menyerap lebih dari 2.000 tenaga kerja Indonesia.

“Kita sebagai anak bangsa harus bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal sehingga kelak ilmu yang diperoleh dapat diimplementasikan dalam proyek-proyek kereta lainnya di tanah air," tutup Chandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .