KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Djasa Ubersakti Tbk (
PTDU) berhasil menumbuhkan raihan kontrak baru sepanjang semester pertama 2021. Emiten yang bergerak di bidang kegiatan usaha konstruksi dan perusahaan holding ini akan tetap agresif membidik sejumlah proyek pada semester kedua agar bisa mengejar target kontrak baru di tahun ini. Direktur Treasury & Development PTDU Pio Hizkia Wehantouw mengungkapkan, pihaknya berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 126,69 miliar pada semester pertama. Raihan itu tumbuh sekitar 163% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 lalu. Perolehan kontrak baru itu bersumber dari sejumlah proyek, yakni pembangunan gedung Bidang Forensik Polri di Kalimantan Barat dan di Sulawesi Utara dengan nilai masing-masing Rp 33.57 miliar dan Rp 33,13 miliar.
Baca Juga: Kinerja Djasa Ubersakti (PTDU) melorot di kuartal I 2021, ini sebabnya Kemudian tambahan kontrak baru dari proyek konstruksi pembangunan Gedung Penyimpanan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) senilai Rp 59,99 miliar. Meski tumbuh signifikan secara tahunan, namun kontrak baru yang dikantongi PTDU itu belum separuh dari target yang ingin dicapai sepanjang 2021. Nilai kontrak baru Rp 126,69 miliar itu setara dengan 38,39% dari target tahun ini yang sebesar Rp 330 miliar. Kendati begitu, PTDU masih yakin bisa mencapai target. Sekalipun ada faktor pandemi covid-19 yang belum terkendali dan adanya kebijakan PPKM darurat, Hizkia menyebut bahwa jasa kontraktor yang digarap PTDU masih tetap bisa melakukan aktivitas dengan melakukan protokol kesehatan yang ketat. "PTDU masih optimistis dengan target yang telah ditentukan sebelumnya. Tidak ada perubahan karena pipeplan kami tetap melakukan aktivitas dan kami kejar dengan optimis," kata Hizkia kepada Kontan.co.id, Senin (5/7).
PTDU pun akan menggenjot perolehan kontrak baru pada semester kedua. Menurut Hizkia, proyek-proyek yang bisa mendatangkan kontrak baru dengan jumlah besar berada pada periode kuartal kedua (Q2), Q3, dan Q4. Meski tidak membeberkan rincian belanja modal (capex) yang disiapkan, tapi Hizkia mengatakan PTDU memiliki anggaran yang sangat longgar untuk bisa menopang rencana kerja di tahun ini.
Baca Juga: Djasa Ubersakti (PTDU) kembangkan dua proyek properti di Bogor Yang jelas pada kuartal pertama, PTDU telah mengucurkan belanja modal sebesar Rp 3 miliar untuk pembelian kendaraan seiring dengan dimulainya sejumlah pengerjaan proyek. "Tergantung kita dapat proyeknya di mana, jadi memang kita standby. Budget capex kami sangat longgar, jadi aman untuk support bisnis plan," sebut Hizkia. Dilihat dari laporan keuangan per Q1-2021, kinerja PTDU mengalami kontraksi. PTDU membukukan pendapatan terkonsolidasi sebesar Rp 5,64 miliar, turun 13,3% dibandingkan dengan Q1-2020 yang sebesar Rp 6,51 miliar. PTDU pun membukukan kerugian bersih tahun berjalan sebesar Rp 7,26 miliar. Menurut Direktur Keuangan PTDU Toto Yulianto, kontraksi kinerja keuangan tersebut disebabkan oleh proyek-proyek yang sedang berjalan masih dalam tahap awal pekerjaan. "Di mana total kontrak dalam pelaksanaan yang saat ini dikerjakan Perseroan lebih dari Rp 300 miliar dan masuk masa konstruksi sejak awal tahun 2021," ungkapnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia. Toto meyakini, kinerja PTDU akan menanjak seiring dengan meningkatnya progres pekerjaan yang dapat berpengaruh positif terhadap laporan keuangan untuk periode berikutnya. Dalam catatan Kontan.co.id, PTDU mulai melakukan ekspansi bisnis dengan melirik bisnis jasa penunjang pertambangan dan penggalian.
Baca Juga: Djasa Ubersakti garap proyek gedung penyimpanan benda sitaan KPK senilai Rp 59 miliar Pio Hizkia Wehantouw menyampaikan, Djasa Ubersakti melihat sektor pertambangan masih sangat prospektif ke depan. Terutama untuk komoditas nikel dan besi sebagai bahan baku industri serta komponen kendaraan berbasis listrik. "Dari proyek ini bermunculan penawaran-penawaran menjadi kontraktor. Kami pikir ini peluang bisnis yang tidak bisa dilepas. Kami lihat ada peluang, terutama yang ada di Sulawesi Tengah dan Gorontalo," kata dia.
Pada tahap awal, PTDU akan terlebih dulu menggali potensi bisnis di jasa pertambangan mineral khususnya nikel, besi dan granit. Djasa Ubersakti menargetkan, bisa ekspansif menggarap segmen jasa pertambangan dan penggalian mulai Kuartal IV tahun ini. Hizkia menambahkan, ekspansi ke bisnis jasa pertambangan ini juga merupakan strategi diversifikasi usaha Djasa Ubersakti untuk jangka menengah dan jangka panjang. Untuk tahun ini, kontribusi terhadap pendapatan PTDU memang belum signifikan. Pendapatan dari jasa pertambangan ini baru akan terasa mulai tahun depan. "Kontribusi besar mulai 2022 ada target masuk ke pendapatan holding. Tahun ini (pendapatan PTDU) lebih ke proyeksi jasa kontraktor dan pengembangan anak-anak usaha kami," pungkas Hizkia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto