KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masih berhasil menorehkan pertumbuhan pembiayaan dengan cukup baik. Hingga Juni 2021, pembiayaan bank syariah terbesar di tanah air ini tumbuh di atas 10% secara tahunan atau
year on year (YoY). BSI memperkirakan kinerja akhir tahun masih positif seiring dengan optimisme pemerintah pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Untuk meningkatkan kinerja, BSI akan mengoptimalkan pendapatan dan mengelola biaya," Hery Gunardi Direktur Utama BSI pada Kontan.co.id, Rabu (28/7). Dalam meningkatkan pendapatan, bank berkode saham BRIS ini akan selektif dan disiplin dalam menyalurkan pembiayaan sesuai target
market yang ditetapkan serta fokus terhadap pembiayaan berbasis
payroll.
Selain itu, lanjutnya, BSI berupaya meningkatkan
Fee Based Income terutama melalui transaksi digital
banking. Sebagaimana kita ketahui di masa pandemi ini, pergerakan manusia sangat terbatas sehingga Digital Banking memainkan peranan penting.
Baca Juga: Meski masih pandemi, dana kelolaan industri dapen masih berkembang Dari sisi biaya, BSI berusaha menekan
Cost of Fund (CoF) dengan mengutamakan penghimpunan dana murah dan menekan biaya
overhead. Dalam menjalankan bisnisnya, bank syariah senantiasa berpegang teguh pada kaidah syariah yang berlaku. Hal ini diperkuat dengan akad yang disepakati oleh pihak bank dan nasabah sebelum bertransaksi. Namun, dari sisi skala bisnis, bank syariah saat ini masih belum sebesar bank konvensional. "BSI berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis dan
market share bank syariah melalui berbagai kemudahan produk dan layanan sehingga dapat menjangkau seluruh kebutuhan masyarakat," Pungkas Hery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .