Semester I 2022, Resource Alam Indonesia (KKGI) Bukukan Kenaikan Laba 427.56%



KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Harga batubara turut melambungkan kinerja PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI). Sepanjang semester pertama 2022, KKGI membukukan pendapatan US$ 109.93 juta.

Jumlah ini melesat  131.82% dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 47,42 juta.

Dalam laporan kinerja, Jumat (29/7), selama periode ini,harga jual rata-rata batubara (FOB mother vessel) meningkat menjadi US$ 79,81 per metric ton (MT) dari sebelumnya US$ 38,89 per MT.


Pada saat yang sama, volume penjualan tercatat 1,49 juta MT lebih tinggi 12,30% dibandingkan 1,33 juta MT di periode sebelumnya.

Pada periode yang sama, volume produksi batubara KKGI melesat menjadi 1,60 juta MT dari sebelumnya 1,30 juta MT. Kenaikan ini disebabkan karena ketersediaan lahan yang sesuai dengan sequence penambangan, yaitu Pit 2, Berambai Separi, dan penambahan kontraktor lokal.

Baca Juga: Resource Alam (KKGI) akan Bagikan Dividen, Catat Jadwal dan Nilainya

KKGI mencatatkan peningkatan nisbah kupas menjadi sebesar 10,44 kali dari sebelumnya 8,75 kali. Manajemen mengatakan, peningkatan ini berbanding lurus dengan kenaikan harga batubara.

Naiknya harga batubara yang diiringi dengan kenaikan volume penjualan memoles kinerja bottom line KKGI.

Pada semester pertama tahun 2022, KKGI membukukan laba bersih setelah pajak sebesar US$20,10 juta, melesat 427,55% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar US$ 3,81 juta.

Adapun KKGI mencatatkan pendapatan di kuartal kedua 2022 sebesar US$ 68,10 juta, naik 147.74% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar US$ 27,49 juta.

Baca Juga: Saham Kecil Unjuk Gigi Saat IHSG Terkoreksi

Peningkatan pendapatan tersebut sebagian besar disebabkan oleh harga jual rata-rata yang jauh lebih baik sebesar US$ 92,92 per metrik ton (MT) FOB Mother vessel dibandingkan sebelumnya US$ 42,95 per MT.

Pada periode ini 2022, volume penjualan KKGI berjumlah 788.786 ton, meningkat 15% dari sebelumnya sejumlah 686.098 ton. Pada periode yang sama, jumlah produksi triwulanan kedua 2022 juga melesat menjadi 815.054 ton dari sebelumnya 650.343 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli