Semester I-2024, Kemenkeu Sudah Cairkan PMN Rp 28,2 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mendapatkan suntikan modal atau Penyertaan Modal Negara (PMN) pada semester I-2024.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat ada tiga perusahaan BUMN yang mendapatkan injeksi modal tersebut, antara lain PT Hutama Karya sebesar Rp 18,6 triliun, PT Wijaya Karya sebesar Rp 6 triliun dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) sebesar Rp 3,6 triliun.

Dalam hitungan KONTAN, keseluruhan dana PMN tersebut mencapai Rp 28,2 triliun hingga periode enam bulan pertama tahun ini.


Baca Juga: Setoran Dividen BUMN ke Kas Negara Capai Rp 60,1 Triliun hingga Semester I-2024

Kemenkeu menyatakan, alokasi PMN untuk BUMN karya bertujuan untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha dalam rangka penyelesaian pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera oleh PT Hutama Karya serta modal kerja penyelesaian Proyek Strategis Nasional pada PT Wijaya Karya.

"PT Hutama Karya telah menggunakan sebagian alokasi investasi Pemerintah tahun 2024 untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Binjai-Langsa (Seksi Binjai-Pangkalan Brandan) dengan realisasi ekuivalen panjang terbangun 4,4 kilometer dan ruas Kayu Agung-Palembang-Betung (Seksi Palembang-Betung) dengan realisasi ekuivalen panjang terbangun 0,5 kilometer," tulis Kemenkeu dalam dokumen Laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN 2024, dikutip Senin (15/7).

Kemudian, PT Wijaya Karya telah menggunakan sebagian alokasi investasi pemerintah tahun 2024 untuk pembangunan beberapa proyek, di antaranya pembangunan smelter Manyar Gresik dan melanjutkan pembangunan Jalan Tol Serang – Panimbang.

Baca Juga: Perum Perumnas Ajukan PMN Rp 1 Triliun untuk Tahun 2025

Terakhir, PT BPUI telah mendapatkan PMN senilai Rp 3,6 triliun pada semester I-2024. Alokasi yang telah dicairkan pada tanggal 5 April 2024 tersebut dalam rangka mendukung penguatan industri asuransi Indonesia termasuk penyelesaian polis PT Asuransi Jiwasraya yang telah direstrukturisasi dan/atau dialihkan kepada IFG Life.

"PMN yang diterima PT BPUI sebesar Rp3,6 triliun telah diteruskan seluruhnya kepada IFG Life untuk pengalihan polis Jiwasraya. Sampai dengan Semester I 2024, IFG Life telah menerima pengalihan polis asuransi sebanyak 313.182 polis (99,5%) dengan total liabilitas Rp 37,9 triliun," terang Kemenkeu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .