JAKARTA. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, portofolio kredit PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mengalami peningkatan sebesar 14,6% secara tahunan atau year on year (yoy) atau ekuivalen dengan Rp 40,9 triliun. Realisasi kredit BCA sepanjang semester I-2014 mencapai Rp 321,3 triliun. Kredit korporasi tercatat sebesar Rp 106,4 triliun atau naik 16,3% secara tahunan. Kredit komersial dan usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 14,9% secara tahunan menjadi Rp 88,3 triliun. "Kenaikan tersebut didukung oleh kenaikan outstanding seluruh produk kredit konsumer," ujar Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Rabu (23/7). Lebih lanjut Jahja menjelaskan, untuk kredit pemilikan rumah (KPR), portofolio kredit meningkat sebesar 9% secara tahunan menjadi Rp 52,8 triliun. Jika dilihat secara triwulan, pertumbuhan KPR relatif datar dalam kurun waktu empat triwulan terakhir sejalan dengan lebih tingginya suku bunga dan menurunnya permintaan kredit KPR. Untuk portofolio kredit kendaraan bermotor (KKB) sepanjang paruh pertama tahun 2014, tumbuh sebesar 16,8% secara tahunan dari Rp 23,4 triliun menjadi Rp 27,3 triliun. Sementara outstanding kartu kredit tercatat sebesar Rp 8,1 triliun, naik 23,8% secara tahunan per Juni 2014. Likuiditas neraca bank dengan kode emiten BBCA ini tetap terjaga dengan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) tercatat sebesar 75,5% dan secondary reserves sebesar Rp 67,7 triliun atau 16,1% terhadap total dana pihak ketiga pada akhir Juni 2014. Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tetap berada pada level yang cukup rendah yaitu 0,5% dengan rasio cadangan sebesar 368,1%. Untuk rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BCA pada Juni 2014, berada pada level 17% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 lalu, di posisi 16%. "Hal ini mempertegas permodalan BCA yang sehat," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Semester I, BCA kucurkan kredit Rp 321,3 triliun
JAKARTA. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, portofolio kredit PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mengalami peningkatan sebesar 14,6% secara tahunan atau year on year (yoy) atau ekuivalen dengan Rp 40,9 triliun. Realisasi kredit BCA sepanjang semester I-2014 mencapai Rp 321,3 triliun. Kredit korporasi tercatat sebesar Rp 106,4 triliun atau naik 16,3% secara tahunan. Kredit komersial dan usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 14,9% secara tahunan menjadi Rp 88,3 triliun. "Kenaikan tersebut didukung oleh kenaikan outstanding seluruh produk kredit konsumer," ujar Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Rabu (23/7). Lebih lanjut Jahja menjelaskan, untuk kredit pemilikan rumah (KPR), portofolio kredit meningkat sebesar 9% secara tahunan menjadi Rp 52,8 triliun. Jika dilihat secara triwulan, pertumbuhan KPR relatif datar dalam kurun waktu empat triwulan terakhir sejalan dengan lebih tingginya suku bunga dan menurunnya permintaan kredit KPR. Untuk portofolio kredit kendaraan bermotor (KKB) sepanjang paruh pertama tahun 2014, tumbuh sebesar 16,8% secara tahunan dari Rp 23,4 triliun menjadi Rp 27,3 triliun. Sementara outstanding kartu kredit tercatat sebesar Rp 8,1 triliun, naik 23,8% secara tahunan per Juni 2014. Likuiditas neraca bank dengan kode emiten BBCA ini tetap terjaga dengan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) tercatat sebesar 75,5% dan secondary reserves sebesar Rp 67,7 triliun atau 16,1% terhadap total dana pihak ketiga pada akhir Juni 2014. Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tetap berada pada level yang cukup rendah yaitu 0,5% dengan rasio cadangan sebesar 368,1%. Untuk rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BCA pada Juni 2014, berada pada level 17% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 lalu, di posisi 16%. "Hal ini mempertegas permodalan BCA yang sehat," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News