Semester I, Bisnis Angkutan Barang PTKA Capai 38,7%



JAKARTA. Unit bisnis angkutan barang PT Kereta Api (Persero) atau PTKA tampaknya harus bekerja keras dalam enam bulan terakhir tahun ini. Pasalnya selama semester I 2010, PTKA baru berhasil memenuhi 38,7% target angkutan barang.Vice President Public Relations PTKA Sugeng Priyono mengatakan, tahun ini PTKA mematok mengangkut barang sebanyak 23,91 juta ton pada 2010. Dus, sepanjang enam bulan pertama ini PTKA baru berhasil mengangkut 9,26 juta ton.

Ia merinci, perolehan 9,26 juta ton tersebut terdiri dari angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak 923.960 ton, batubara 5,26 juta ton, semen 1,20 juta ton, peti kemas 376.353 ton, baja coil 19.010 ton, CPO 278.101 ton dan angkutan lain-lain 1,20 juta ton."Ada komoditas yang naik volumenya dibandingkan Semester I 2009. Namun ada juga yang turun. Yang naik adalah peti kemas sebesar 34% dari angka 280.114 ton dan angkutan lain-lain sebesar 63% dari sebelumnya 736.716 ton," kata Sugeng, akhir pekan lalu.Pengangkutan yang menurun diantaranya terjadi pada BBM sebesar 21% (sebelumnya 1,17 juta ton), batubara 5% (5,54 juta ton), semen 3% (1,23 juta ton), CPO 11% (311.949 ton).Mantan Kepala Humas Daerah Operasional (DAOP) I PTKA tersebut menjelaskan penurunan volume angkut terjadi karena berbagai sebab. Untuk BBM, penurunan terjadi karena PT Pertamina (Persero) sudah menghentikan pengiriman BBM dari Rewulu menuju Kediri menggunakan jalur KA karena sudah menyalurkannya melalui pipa."Selain itu Depot Kediri juga sudah tutup. Selain menggunakan pipa, Pertamina juga menggunakan moda angkutan jalan raya," jelasnya.Sementara angkutan batubara menurun karena berkurangnya lokomotif yang bisa digunakan PTKA untuk mengangkut batubara lintas Cigading-Bekasi. Saat ini PTKA mengoperasikan 159 lokomotif dengan komposisi 65% untuk angkutan penumpang dan 35% untuk angkutan barang.Penurunan volume angkut batubara juga terjadi dari PT Bukit Asam akibat gangguan mesin RDP untuk bongkar dan mesin TLC untuk muat di fasilitas produksi Sumatera Selatan."Tahun ini kami akan datangkan dua lokomotif dari General Electric (GE) untuk memperkuat angkutan barang. Kira-kira Agustus atau September lokomotifnya masuk. Sementara untuk PTBA tinggal menunggu perbaikan saja untuk meningkatkan kapasitas angkut," jelasnya.Executive Vice President Pemasaran dan Penjualan Angkutan Barang PTKA Rustam Harahap mengaku optimis unit bisnisnya bisa menembus target yang sudah ditetapkan."Saya optimis tahun ini jumlahnya bahkan bisa melebihi target. Karena ada sejumlah kontrak baru yang sedang dibahas. Mudah-mudahan awal bulan depan bisa jalan," kata Rustam.Sejumlah kontrak baru yang tengah dijajaki PTKA berasal dari pihak Unilever, Wilmar dan Aqua Danone. Selain itu, ada dua perusahaan di Jawa yang meminta PTKA memberikan jasa angkutan untuk batubara dan pasir besi yang diproduksinya."Di Sumatera juga ada satu perusahaan batubara yang ingin kita layani," imbuhnya. Sayang, mantan Sekretaris Perusahaan PTKA itu enggan menyebutkan nama perusahaan calon pelanggannya mengingat negosiasi masih berlangsung.PTKA sudah mematok pendapatan dari angkutan barang sebesar Rp 2,13 triliun dengan volume angkut mencapai 23,91 juta ton sepanjang tahun ini. Kontribusi pendapatan utama diproyeksikan berasal dari KA batubara di Sumatra sebesar Rp 1,43 triliun dengan volume angkut 12,48 juta ton. Disusul angkutan BBM dengan pendapatan Rp 234,1 miliar dari mengangkut BBM sebanyak 2,67 juta ton.Sementara pada 2009 PTKA membukukan pendapatan dari angkutan barang sebesar Rp 1,7 triliun dengan realisasi volume angkutan 18,96 juta ton.


***Data Realisasi Volume Angkutan Barang Semester I 2010 PTKAKomoditas Semester I 2009 Semester I 2010 %BBM 1.172.994 923.960 -21Batubara 5.546.967 5.265.729 -5Semen 1.239.114 1.201.546 -3Petikemas 280.114 376.353 34Baja Coil - 19.010 0CPO 311.949 278.101 11Lain-lain 736.716 1.201.250 63Total 9.287.854 9.265.948 0,3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: