JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat sepanjang semester I-2017, telah melakukan hapus buku kredit sebesar Rp 3,4 triiun. Angka ini naik hampir dua kali lipat dari periode yang sama 2016 sebesar Rp 1,9 triliun. Hapus buku atau write off ini merupakan langkah bank menghapus kredit macet dari buku. Namun, penagihan tetap dilakukan pada debitur. Dengan langkah ini, rasio recovery terhadap hapus kredit meningkat menjadi 31,6% sampai Juni 2017. Jika dilihat lebih rinci, sektor korporasi merupakan penyumbang terbesar dari kredit yang dihapus buku ini yaitu sebesar 38,6%.
Semester I, BNI hapus buku kredit Rp 3,4 triliun
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat sepanjang semester I-2017, telah melakukan hapus buku kredit sebesar Rp 3,4 triiun. Angka ini naik hampir dua kali lipat dari periode yang sama 2016 sebesar Rp 1,9 triliun. Hapus buku atau write off ini merupakan langkah bank menghapus kredit macet dari buku. Namun, penagihan tetap dilakukan pada debitur. Dengan langkah ini, rasio recovery terhadap hapus kredit meningkat menjadi 31,6% sampai Juni 2017. Jika dilihat lebih rinci, sektor korporasi merupakan penyumbang terbesar dari kredit yang dihapus buku ini yaitu sebesar 38,6%.