JAKARTA. Perlambatan ekonomi membuat industri perbankan semakin mengetatkan ikat pinggang. Hal ini tercermin dari realisasi belanja modal alias capital expenditure (capex) industri perbankan yang masih mini mendekati akhir kuartal III-2015 ini. Perbankan memilih untuk tidak terburu-buru untuk merealisasikan penggunaannya. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, contohnya. Di tahun bershio kambing kayu ini, bank dengan kode emiten BBRI menganggarkan capex senilai Rp 4 triliun. Angka ini naik dibandingkan anggaran capex perseroan tahun 2014 kemarin yang sebesar Rp 3 triliun. Direktur Keuangan BRI, Haru Kusmahargyo menuturkan, hingga akhir Juni 2015, penyerapan capex perseroan baru sekitar 30%. Mengacu pada nilai capex tahun ini, maka bank spesialis kredit mikro ini baru menggunakan dana senilai Rp 1,2 triliun.
Semester I, capex BRI baru terserap 30%
JAKARTA. Perlambatan ekonomi membuat industri perbankan semakin mengetatkan ikat pinggang. Hal ini tercermin dari realisasi belanja modal alias capital expenditure (capex) industri perbankan yang masih mini mendekati akhir kuartal III-2015 ini. Perbankan memilih untuk tidak terburu-buru untuk merealisasikan penggunaannya. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, contohnya. Di tahun bershio kambing kayu ini, bank dengan kode emiten BBRI menganggarkan capex senilai Rp 4 triliun. Angka ini naik dibandingkan anggaran capex perseroan tahun 2014 kemarin yang sebesar Rp 3 triliun. Direktur Keuangan BRI, Haru Kusmahargyo menuturkan, hingga akhir Juni 2015, penyerapan capex perseroan baru sekitar 30%. Mengacu pada nilai capex tahun ini, maka bank spesialis kredit mikro ini baru menggunakan dana senilai Rp 1,2 triliun.