JAKARTA. Ekspor pulp dan kertas sepanjang semester pertama tahun ini membukukan peningkatan sebesar 78,41% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Enam bulan pertama tahun ini, nilai ekspor pulp dan kertas naik menjadi US$ 2,01 miliar dari periode yang sama tahun 2009 lalu yang hanya mencapai US$ 1,5 miliar. Nilai ekspor pulp dan kertas tersebut terbilang tinggi karena terdongkrak oleh harga kertas di semester pertama tahun 2010 yang meningkat. Sementara itu, volume ekspor pulp dan kertas pada semester pertama tahun ini 2,18 juta ton; sedangkan periode yang sama tahun 2009 lalu hanya mencapai 2,11 juta ton. Pulp dan kertas merupakan salah satu produk andalan ekspor nasional. Ekspor pulp dan kertas selama 5 (lima) tahun terakhir selalu mencatatkan peningkatan meski sempat menurun di tahun 2009 akibat krisis global. Berdasarkan data Poyry 2025 Fibre Outlook, tahun 2009 Indonesia berada pada peringkat ke-9 dalam jajaran produsen pulp dan kertas dunia setelah Amerika Serikat diikuti oleh Kanada, Brasil, Jepang, Swedia, Finlandia, Rusia, dan RRT. Pertengahan bulan lalu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menjelaskan, selain memberikan kinerja ekspor yang kinclong, idustri pulp dan kertas merupakan salah satu industri padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja.“Ini berarti bahwa Indonesia telah memberikan kontribusi sekitar 3,6% dari total kapasitas global dan memiliki potensi kuat untuk berkembang lebih besar lagi dan masuk peringkat lima besar produsen pulp dan kertas dunia,” jelas Mari. ***Nilai ekspor pulp dan kertas2005 US$ 3,25 miliar 2006 US$ 3,97 milliar2007 US$ 4,44 milliar2008 US$ 5,22 milliar2009 US$ 4,27 miliar Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Semester I, ekspor pulp dan kertas meningkat 78,41%
JAKARTA. Ekspor pulp dan kertas sepanjang semester pertama tahun ini membukukan peningkatan sebesar 78,41% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Enam bulan pertama tahun ini, nilai ekspor pulp dan kertas naik menjadi US$ 2,01 miliar dari periode yang sama tahun 2009 lalu yang hanya mencapai US$ 1,5 miliar. Nilai ekspor pulp dan kertas tersebut terbilang tinggi karena terdongkrak oleh harga kertas di semester pertama tahun 2010 yang meningkat. Sementara itu, volume ekspor pulp dan kertas pada semester pertama tahun ini 2,18 juta ton; sedangkan periode yang sama tahun 2009 lalu hanya mencapai 2,11 juta ton. Pulp dan kertas merupakan salah satu produk andalan ekspor nasional. Ekspor pulp dan kertas selama 5 (lima) tahun terakhir selalu mencatatkan peningkatan meski sempat menurun di tahun 2009 akibat krisis global. Berdasarkan data Poyry 2025 Fibre Outlook, tahun 2009 Indonesia berada pada peringkat ke-9 dalam jajaran produsen pulp dan kertas dunia setelah Amerika Serikat diikuti oleh Kanada, Brasil, Jepang, Swedia, Finlandia, Rusia, dan RRT. Pertengahan bulan lalu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menjelaskan, selain memberikan kinerja ekspor yang kinclong, idustri pulp dan kertas merupakan salah satu industri padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja.“Ini berarti bahwa Indonesia telah memberikan kontribusi sekitar 3,6% dari total kapasitas global dan memiliki potensi kuat untuk berkembang lebih besar lagi dan masuk peringkat lima besar produsen pulp dan kertas dunia,” jelas Mari. ***Nilai ekspor pulp dan kertas2005 US$ 3,25 miliar 2006 US$ 3,97 milliar2007 US$ 4,44 milliar2008 US$ 5,22 milliar2009 US$ 4,27 miliar Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News