JAKARTA. Total dana investasi PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) hingga Juni 2012 mencapai Rp 3 triliun. Sebagian besar dana tersebut ditempatkan di deposito dengan nilai Rp 2,4 triliun. "Deposito memiliki porsi 80% dari total investasi," papar Direktur Keuangan, Investasi & TI Askrindo T Widya Kuntarto selepas paparan kinerja Askrindo, Selasa (10/7). Selain deposito, dana investasi Askrindo pun masuk ke obligasi dengan porsi 17% dan sisanya 3% ditempatkan di pasar saham. Dari penempatan tersebut, realisasi hasil investasi di semester pertama mencapai Rp 82,1 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 52,6 miliar.
Deposito memiliki porsi 80% dari total investasi.
Di pos lain, Kuntarto menyebut, premi asuransi kredit di semester pertama mencapai 53% dari total premi non KUR. Sisanya berasal dari premi
surety ship. "Akan ada perubahan porsi, di mana
surety ship akan jadi 70% dan asuransi kredit tinggal 30%," ujarnya. Hal ini terjadi karena anggaran pemerintah pusat dan daerah baru cair di semester kedua. Hingga akhir Juni lalu, beban usaha Askrindo naik dari Rp 75,4 miliar pada semester pertama 2011 menjadi Rp 91,7 miliar. Walaupun ada kenaikan beban usaha, ternyata laba bersih Askrindo tetap melonjak tinggi. Di akhir Juni 2011, perusahaan asuransi pelat merah ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 131,5 miliar dan di enam bulan pertama tahun ini sudah mencapai Rp 158,9 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: