JAKARTA. PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) membukukan pendapatan Rp 250 miliar sepanjang semester I 2010; atau 51,02% dari target pendapatan 2010 sebesar Rp 490 miliar dengan laba bersih Rp 25 miliar.Direktur Utama KCJ Bambang Wibiyanto menjelaskan, seluruh pendapatan itu dihasilkan dari jasa angkutan penumpang menggunakan kereta rel listrik (KRL) yang menjadi bisnis utama KCJ."Sampai semester I, jumlah penumpang yang sudah kami angkut 65 juta penumpang. Sementara target tahun ini 130 juta sampai 140 juta penumpang. Setiap hari kami mengangkut 450.000-500.000 penumpang, dimana 70% diantaranya merupakan penumpang lintas Bogor-Jakarta," kata Bambang, Kamis (19/8).Sebagai anak usaha PT Kereta Api (Persero), KCJ selalu mendapat suntikan modal setiap tahunnya. Tahun ini, KCJ mendapat setoran modal sebesar Rp 200 miliar dimana Rp 110 miliar diantaranya digunakan untuk belanja modal."Tahun ini kami menggunakan modal kerja itu untuk mendatangkan 110 unit KRL bekas dari Jepang. Saat ini yang sudah datang adalah 40 unit KRL seri 7.000 dan 20 unit KRL seri 05," jelasnya. Sementara 50 unit KRL sisanya terdiri dari 30 unit seri 05 yang dijadwalkan datang pada September atau Oktober. Serta 20 unit KRL seri 6.000."Harga per unitnya Rp 1 miliar, lebih murah dibandingkan harga baru US$ 1,5 juta. Selain mendatangkan KRL sendiri, Kemenhub akan menghibahkan 40 unit kereta sampai tahun depan. 8 unit akan dikirimkan tahun ini dan 32 sisanya tahun depan," ujar Bambang.Sebelum mendatangkan KRL impor itu, armada yang dioperasikan KCJ adalah 386 yang digunakannya untuk melayani setidaknya 105 relasi di seluruh Jabodetabek.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Semester I, KCJ bukukan pendapatan Rp 250 M
JAKARTA. PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) membukukan pendapatan Rp 250 miliar sepanjang semester I 2010; atau 51,02% dari target pendapatan 2010 sebesar Rp 490 miliar dengan laba bersih Rp 25 miliar.Direktur Utama KCJ Bambang Wibiyanto menjelaskan, seluruh pendapatan itu dihasilkan dari jasa angkutan penumpang menggunakan kereta rel listrik (KRL) yang menjadi bisnis utama KCJ."Sampai semester I, jumlah penumpang yang sudah kami angkut 65 juta penumpang. Sementara target tahun ini 130 juta sampai 140 juta penumpang. Setiap hari kami mengangkut 450.000-500.000 penumpang, dimana 70% diantaranya merupakan penumpang lintas Bogor-Jakarta," kata Bambang, Kamis (19/8).Sebagai anak usaha PT Kereta Api (Persero), KCJ selalu mendapat suntikan modal setiap tahunnya. Tahun ini, KCJ mendapat setoran modal sebesar Rp 200 miliar dimana Rp 110 miliar diantaranya digunakan untuk belanja modal."Tahun ini kami menggunakan modal kerja itu untuk mendatangkan 110 unit KRL bekas dari Jepang. Saat ini yang sudah datang adalah 40 unit KRL seri 7.000 dan 20 unit KRL seri 05," jelasnya. Sementara 50 unit KRL sisanya terdiri dari 30 unit seri 05 yang dijadwalkan datang pada September atau Oktober. Serta 20 unit KRL seri 6.000."Harga per unitnya Rp 1 miliar, lebih murah dibandingkan harga baru US$ 1,5 juta. Selain mendatangkan KRL sendiri, Kemenhub akan menghibahkan 40 unit kereta sampai tahun depan. 8 unit akan dikirimkan tahun ini dan 32 sisanya tahun depan," ujar Bambang.Sebelum mendatangkan KRL impor itu, armada yang dioperasikan KCJ adalah 386 yang digunakannya untuk melayani setidaknya 105 relasi di seluruh Jabodetabek.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News