JAKARTA. Industri asuransi syariah yakin bisa membukukan pertumbuhan premi alias kontribusi cukup kencang hingga semester I tahun ini. Salah satu pendorongnya adalah karena penetrasi pasar yang makin luas. Sekretaris Dewan Penasehat Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) M Syakir Sula memprediksikan, hingga akhir semester I tahun ini, pertumbuhan kontribusi pelaku usaha asuransi syariah bisa mencapai 20%. Hingga akhir triwulan II-2016, industri asuransi syariah mengumpulkan kontribusi Rp 5,95 triliun. Bila proyeksi tersebut terealisasi, kontribusi sampai tengah tahun ini bisa mencapai sekitar Rp 7,14 triliun. Salah satu penyebabnya adalah upaya edukasi yang dilakukan sampai ke daerah, termasuk ke kantong-kantong syariah. "Edukasi ini semakin rutin dilakukan oleh berbagai pihak," kata Syakir.
Semester I, kontribusi asuransi syariah tumbuh 20%
JAKARTA. Industri asuransi syariah yakin bisa membukukan pertumbuhan premi alias kontribusi cukup kencang hingga semester I tahun ini. Salah satu pendorongnya adalah karena penetrasi pasar yang makin luas. Sekretaris Dewan Penasehat Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) M Syakir Sula memprediksikan, hingga akhir semester I tahun ini, pertumbuhan kontribusi pelaku usaha asuransi syariah bisa mencapai 20%. Hingga akhir triwulan II-2016, industri asuransi syariah mengumpulkan kontribusi Rp 5,95 triliun. Bila proyeksi tersebut terealisasi, kontribusi sampai tengah tahun ini bisa mencapai sekitar Rp 7,14 triliun. Salah satu penyebabnya adalah upaya edukasi yang dilakukan sampai ke daerah, termasuk ke kantong-kantong syariah. "Edukasi ini semakin rutin dilakukan oleh berbagai pihak," kata Syakir.