JAKARTA. Setelah selalu tertekan dalam beberapa periode terakhir, PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) akhirnya berhasil membukukan pertumbuhan kinerja keuangan. Di semester I 2014, PTBA membukukan kenaikan laba bersih 33% menjadi Rp 1,16 triliun dibandingkan perolehan periode sama tahun lalu yang Rp 870 miliar. Kenaikan laba ditopang oleh performa pendapatan PTBA yang naik 18% menjadi Rp 6,43 triliun, dari semester I 2013 yang Rp 5,43 triliun. Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PTBA mengatakan, kenaikan laporan keuangan merupakan imbas positif dari pertumbuhan volume penjualan batubara. Di semester I 2014, volume penjualan PTBA naik menjadi 8,83 juta ton, dari periode sama 2013 yang 8,74 juta ton. Satu hal yang tidak disangka adalah PTBA berhasil mendapatkan harga jual rata-rata batubara yang lebih tinggi 17% menjadi Rp 726.766 per ton di semester I 2014 dibandingkan periode sama tahun lalu yang Rp 621.792 ton. "Pada smester I 2014, PTBA tetap menapai EBITDA margin 26% dengan net profit margin sebesar 18%, atau naik 2% dibandingkan net profit margin periode sama tahun lalu," jelas Joko dalam keterangan resmi, Minggu (20/7). Dari sisi produksi, PTBA berhasil mencatatkan volume sebesar 7,7 juta ton, naik 16% dibandingkan semester I 2013 yang 6,66 juta ton. Di sisi lain, nisbah kupas (strip ratio) PTBA di semester I 2014 tercatat 4,07 kali atau lebih rendah dari periode sama 2013 yang 4,21 kali. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Semester I, laba bersih PTBA naik 33%
JAKARTA. Setelah selalu tertekan dalam beberapa periode terakhir, PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) akhirnya berhasil membukukan pertumbuhan kinerja keuangan. Di semester I 2014, PTBA membukukan kenaikan laba bersih 33% menjadi Rp 1,16 triliun dibandingkan perolehan periode sama tahun lalu yang Rp 870 miliar. Kenaikan laba ditopang oleh performa pendapatan PTBA yang naik 18% menjadi Rp 6,43 triliun, dari semester I 2013 yang Rp 5,43 triliun. Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PTBA mengatakan, kenaikan laporan keuangan merupakan imbas positif dari pertumbuhan volume penjualan batubara. Di semester I 2014, volume penjualan PTBA naik menjadi 8,83 juta ton, dari periode sama 2013 yang 8,74 juta ton. Satu hal yang tidak disangka adalah PTBA berhasil mendapatkan harga jual rata-rata batubara yang lebih tinggi 17% menjadi Rp 726.766 per ton di semester I 2014 dibandingkan periode sama tahun lalu yang Rp 621.792 ton. "Pada smester I 2014, PTBA tetap menapai EBITDA margin 26% dengan net profit margin sebesar 18%, atau naik 2% dibandingkan net profit margin periode sama tahun lalu," jelas Joko dalam keterangan resmi, Minggu (20/7). Dari sisi produksi, PTBA berhasil mencatatkan volume sebesar 7,7 juta ton, naik 16% dibandingkan semester I 2013 yang 6,66 juta ton. Di sisi lain, nisbah kupas (strip ratio) PTBA di semester I 2014 tercatat 4,07 kali atau lebih rendah dari periode sama 2013 yang 4,21 kali. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News