KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC sepanjang semster I tahun ini mencatat laba bersih sebesar Rp 1,21 Triliun. Jumlah tersebut meningkat 18% dibandingkan semester I 2017 yang mencapai Rp1,02 Triliun.

Elvyn G. Masassya, Direktur Utama IPC menyampaikan bahwa pendapatan perusahaan di semester I juga mengalami kenaikan 8,18% dari Rp 4,93 triliiun menjadi Rp 5,35 triliun. Oleh karena itu, dirinya yakin target sepanjang bisa tercapai dengan hasil semester I yang menggembirikan.

"Dengan capaian ini, kami yakin target keuangan korporasi 2018 dapat tercapai, dimana pendapatan usaha ditargetkan naik 13,29 %, dari Rp10,91 menjadi Rp12,36 Triliun pada 2018," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (16/8).

Dirinya menambahkan EBITDA perusahaan juga mengalami kenaikan 12,85% dari Rp 1,85 triliun menjadi Rp 2,09 triliun, sedangkan biaya operasional terhadap pendapatan (BOPO) berhasil ditekan dari Rp 69,79 triliun menjadi Rp 68,15 triliun. "Ini menunjukan bahwa performa IPC semakin efisien," lanjutnya.

Asal tahu saja, peti kemas yang keluar masuk pelabuhan selama semester I tercatat naik 10,18% dari 3,28 juta TEUs menjadi 3,62 juta TEUs. Inline dengan jumlah kapal yang keluar masuk yang naik 10,68% dari 94,58 juta Gross Tonnage (GT) menjadi 104,68 GT.

Sedangkan untuk barang non peti kemas turun 1,82% dari 27,97 juta ton menjadi 27,44 juta, namun penumpang mengalami peningkatan 21,85% dari 260,42 ribu menjadi 317,31 ribu penumpang.

Perusahaan mengimplementasikan Pelindo Incorporated yakni strategi korporasi yang akan memberikan dampak positif bagi anak perusahaan maupun induk dengan memperluas wilayah operasi. Selain itu memperbesar kapasitas finansial dan akses pendanaan, kapabilitas produksi dan pemasaran standarisasi fasilitas.

"Salah satu bentuk Pelindo Incorporated yaitu IPC melakukan kerjasama dengan Pelindo I untuk mengoperasikan pengelolaan Pelabuhan Batu Ampar," lanjutnya.

Perusahaan juga mengimplemntasikan IPC Smartcard untuk membuat transaksi menjadi cashless dan perekaman yang lebih akurat. Hal ini sebagai bentuk upaya perusahaan untuk menjadi digital port, sekaligus pelabuhan kelas dunia yang unggul pada tahun 2020 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .