JAKARTA. Meski cuma berlangsung selama sebulan, namun hajatan Piala Dunia 2010 berhasil mendongkrak penjualan elektronik sepanjang semester I-2010. Menurut data sementara Electronic Marketer Club (EMC), sepanjang enam bulan pertama tahun ini penjualan elektronik mencapai Rp 11,8 triliun, atau naik 20%.Penjualan TV dan LCD masih menjadi penyumbang terbesar penjualan industri elektronik. Maklum, pesta sepakbola sejagat bikin konsumen ramai-ramai beli TV baru. Disusul kemudian penjualan lemari es yang terdongkrak dalam rangka menyambut puasa dan Idul Fitri. Datangnya musim kemarau kuartal tiga nanti juga ikut mendorong penjualan AC.Menyambut permintaan pasar yang melonjak, para penyalur pun tak segan menyediakan produk lebih banyak. "Puncaknya, pada Juni silam penjualan elektronik mencapai Rp 2,1 triliun," tutur Iffan Suryanto, Ketua Umum EMC yang juga Manajer Umum PT Sharp Electronics Indonesia.Sebetulnya, penjualan semester I silam sempat terseok-seok akibat aturan pajak baru yang mewajibkan para penyalur menjadi full perusahaan kena pajak (PKP). Namun, membaca permintaan pasar yang tinggi para penyalur pun segera mengurus perpajakan dan menyediakan pasokan lebih.EMC memprediksi penjualan industri elektronik tahun ini akan tembus Rp 25 triliun, atau tumbuh 20%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Semester I, Penjualan Elektronik Tembus Rp 11,8 T
JAKARTA. Meski cuma berlangsung selama sebulan, namun hajatan Piala Dunia 2010 berhasil mendongkrak penjualan elektronik sepanjang semester I-2010. Menurut data sementara Electronic Marketer Club (EMC), sepanjang enam bulan pertama tahun ini penjualan elektronik mencapai Rp 11,8 triliun, atau naik 20%.Penjualan TV dan LCD masih menjadi penyumbang terbesar penjualan industri elektronik. Maklum, pesta sepakbola sejagat bikin konsumen ramai-ramai beli TV baru. Disusul kemudian penjualan lemari es yang terdongkrak dalam rangka menyambut puasa dan Idul Fitri. Datangnya musim kemarau kuartal tiga nanti juga ikut mendorong penjualan AC.Menyambut permintaan pasar yang melonjak, para penyalur pun tak segan menyediakan produk lebih banyak. "Puncaknya, pada Juni silam penjualan elektronik mencapai Rp 2,1 triliun," tutur Iffan Suryanto, Ketua Umum EMC yang juga Manajer Umum PT Sharp Electronics Indonesia.Sebetulnya, penjualan semester I silam sempat terseok-seok akibat aturan pajak baru yang mewajibkan para penyalur menjadi full perusahaan kena pajak (PKP). Namun, membaca permintaan pasar yang tinggi para penyalur pun segera mengurus perpajakan dan menyediakan pasokan lebih.EMC memprediksi penjualan industri elektronik tahun ini akan tembus Rp 25 triliun, atau tumbuh 20%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News