JAKARTA. Hingga medio tahun 2014, penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) pada sejumlah bank di tanah air melambat. Kondisi ini seiring perlambatan ekonomi nasional dan kian ketatnya rambu-rambu penyaluran kredit oleh Bank Indonesia (BI). Semisal, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 19,24% year on year (yoy) pada akhir semester I-2014. Biasanya, bank pelat merah ini bisa mencetak pertumbuhan KPR diatas angka 20%-an. Sepanjang semester I-2014, volume penyaluran KPR BTN meningkat dari Rp 61,50 triliun menjadi sebesar Rp 73,33 triliun pada akhir Juni 2014. Selanjutnya, dari realisasi KPR per Juni 2014 itu, sebanyak 42,51% berupa KPR subsidi dan sisanya 57,49%, merupakan KPR non subsidi.
Semester I, penyaluran kredit perumahan melambat
JAKARTA. Hingga medio tahun 2014, penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) pada sejumlah bank di tanah air melambat. Kondisi ini seiring perlambatan ekonomi nasional dan kian ketatnya rambu-rambu penyaluran kredit oleh Bank Indonesia (BI). Semisal, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 19,24% year on year (yoy) pada akhir semester I-2014. Biasanya, bank pelat merah ini bisa mencetak pertumbuhan KPR diatas angka 20%-an. Sepanjang semester I-2014, volume penyaluran KPR BTN meningkat dari Rp 61,50 triliun menjadi sebesar Rp 73,33 triliun pada akhir Juni 2014. Selanjutnya, dari realisasi KPR per Juni 2014 itu, sebanyak 42,51% berupa KPR subsidi dan sisanya 57,49%, merupakan KPR non subsidi.