Semester I, Sektor Properti Ritel Tumbuh Positif



JAKARTA. Krisis ekonomi global rupanya belum banyak berpengaruh pada pertumbuhan properti di Jakarta, khususnya pusat perbelanjaan. Sebagai bukti, selama semester I 2009, pertumbuhan di sektor properti ritel ini relatif lebih baik dibanding sektor lainnya.

Catatan saja, berdasarkan data yang dirilis Cushman & Wakefield, pada akhir Juni 2009, tingkat hunian rata-rata pasar pusat perbelanjaan meningkat sebesar 1% dibandingkan angka kuartal lalu menjadi 77,9%. Sedangkan dari sisi tingkat hunian pada pusat perbelanjaan sewa naik sebesar 0,9% dari angka kuartal lalu menjadi 84% dan tingkat hunian pusat perbelanjaan strata title naik 1,2% menjadi 65,2% pada akhir Juni 2009.

Menurut Associate Director PT Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo, pertumbuhan itu ditopang dari tingkat konsumsi masyarakat Indonesia yang masih cukup bagus. "Pertumbuhan ritel masih membaik karena permintaan dan daya beli masyarakat masih tinggi,” jelasnya.Arif lantas memperkirakan, properti ritel masih akan terus tumbuh hingga tahun depan. Menurutnya, selain dipengaruhi oleh stabilitas ekonomi, perkembangan pusat perbelanjaan juga sangat dipengaruhi oleh stabilitas politik. "Orang tak mau buka gerai kalau situasi tak kondusif," terangnya.Ia membocorkan, saat ini para pelaku ritel internasional tengah mempelajari potensi pasar di Indonesia. Mereka akan masuk ke Indonesia untuk menanamkan investasinya sambil menunggu kepastian iklim bisnis di Indonesia. "Saya tidak bisa sebutkan, namun mereka memang mengincar sektor food and beverages," ujarnya.Ini artinya, peritel internasional masih melihat Indonesia sebagai pasar yang bagus untuk pengembangan sektor properti ritel. "Semester II ini saja sudah ada beberapa peritel yang akan merealisasikan niatnya di sini," jelas Direktur Eksekutif Cushman & Wakefield Lini Djafar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie