JAKARTA. Bank BTN mengklaim, pada semester pertama 2015, jumlah kredit yang belum disalurkan atau undisbursed loan mengalami kenaikan 28,19% menjadi Rp 12,94 triliun. Sebagian besar kredit yang mubazir tersebut, menurut Direktur Utama Bank BTN Maryono, berasal dari sektor properti dan kredit konstruksi. Maryono mengatakan, faktor yang menyebabkan terjadinya undisbursed loan Bank BTN naik pada semester pertama 2015 adalah karena kredit konstruksi dicairkan kepada debitur sesuai dengan prestasi pembangunan proyek yang telah dijadwalkan. Jika ditotal, undisbursed loan BTN semester pertama adalah 10,27% dari total kredit. “Jadi kenaikan tersebut disebabkan developer yang mengalami pelambatan konstruksi karena kondisi ekonomi dan pasar properti yang menurun. Ini turut mempengaruhi penyaluran kredit juga,” ujar Maryono kepada KONTAN, di Jakarta, Selasa (18/8).
Semester I, undisbursed loan BTN naik 28,19%
JAKARTA. Bank BTN mengklaim, pada semester pertama 2015, jumlah kredit yang belum disalurkan atau undisbursed loan mengalami kenaikan 28,19% menjadi Rp 12,94 triliun. Sebagian besar kredit yang mubazir tersebut, menurut Direktur Utama Bank BTN Maryono, berasal dari sektor properti dan kredit konstruksi. Maryono mengatakan, faktor yang menyebabkan terjadinya undisbursed loan Bank BTN naik pada semester pertama 2015 adalah karena kredit konstruksi dicairkan kepada debitur sesuai dengan prestasi pembangunan proyek yang telah dijadwalkan. Jika ditotal, undisbursed loan BTN semester pertama adalah 10,27% dari total kredit. “Jadi kenaikan tersebut disebabkan developer yang mengalami pelambatan konstruksi karena kondisi ekonomi dan pasar properti yang menurun. Ini turut mempengaruhi penyaluran kredit juga,” ujar Maryono kepada KONTAN, di Jakarta, Selasa (18/8).