KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (
ASSA) pada semester I-2023 ini mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 24,7% menjadi Rp 2,39 triliun dibandingkan perioese sama 2022. Penurunan pendapatan ini terjadi karena menyusutnya pendapatan dari segmen express delivery. Hal itu disebabkan dari normalisasi permintaan pengiriman parcel dari e-commerce. Beban pokok penjualan juga tercatat turun 28,6% menjadi Rp 1,82 triliun. Hingga 30 Juni, total nilai aset ASSA mencapai Rp 7,40 triliun, dengan total kas dan setara kas sebesar Rp 727,39 miliar.
Pada periode ini, ASSA mencatatkan laba bersih tahun berjalan Rp 39,24 miliar, lebih tinggi dibandingkan perolehan laba bersih pada akhir tahun 2022 sebesar Rp3,70 miliar.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Teknikal NCKL, BBRI, dan ASSA untuk Jumat (28/7) Lebih jauh, Optimistis akan dapat meraih peningkatan laba dua digit pada akhir tahun ini dibandingkan laba tahun 2022. Optimisme tersebut muncul seiring keberhasilan langkah efisiensi perusahaan sehingga mendorong perbaikan operasional anak usaha logistik dan kurir ekspress Anteraja pada kuartal 2-2023 ini jika dibandingkan kuartal 4-2022. “Kita melihat masing-masing bisnis pilar ASSA memiliki peluang pertumbuhan yang bagus di tahun 2023, sejalan dengan kondisi perekonomian yang membaik. Kita percaya ASSA mampu membukukan kinerja yang lebih baik, seiring dengan bisnis rental yang secara konsisten terus bertumbuh,” kata Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto melalui keterangan tertulis yang diterima Kontan, Selasa (01/08). Ia melanjutkan, pada bisnis ekosistem kendaraan bekas juga menunjukkan demand dan supply yang mengalami turnaround di tahun ini. Selain itu, bisnis logistik ASSA juga terus dikembangkan menuju penyedia solusi logistik end-to-end yang terintegrasi, dengan dukungan kinerja operasional Anteraja yang sudah jauh lebih baik,” tambahnya.
Baca Juga: Adi Sarana (ASSA) Targetkan Pertumbuhan Laba Double Digit pada Tahun Ini Perseroan melihat bahwa telah terjadi peningkatan kebutuhan logistik seiring dengan peningkatan aktivitas pada perusahaan-perusahaan pelanggan B2B. Namun demikian, adanya banyak hari libur nasional pada semester I-2023 ini telah membatasi operasional perusahaan-perusahaan sehingga terjadi penurunan kinerja di segmen logistik.
Sementara itu, untuk segmen bisnis Anteraja, sejalan dengan proses right sizing capacity yang sedang dijalankan, yaitu upaya Perseroan untuk menyesuaikan kapasitas dengan kebutuhan logistik sehingga membuat operasional usaha lebih efisien, ASSA memperkirakan pada akhir tahun 2023 Anteraja akan memiliki operasional yang jauh lebih baik daripada tahun 2022. Sementara dari ekosistem bisnis kendaraan bekas, penjualan kendaraan bekas naik 46.2% YoY, seiring dengan peningkatan signifikan dari penjualan Caroline.id sehingga ke depannya bisa menjadi salah satu revenue driver ASSA.
Baca Juga: Ngebut Serap Dana Hasil IPO, Emiten Baru Mengejar Momentum Industri yang Kondusif Di bisnis lelang (JBA) pendapatan dan laba operasional ASSA meningkat 32,1% YoY dan 204,3% YoY. Oleh karenanya anak usaha ASSA di bidang ini, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) sukses mencatatkan pendapatan Rp 288,95 miliar pada Semester 1 2023, atau melonjak 81,2% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun bisnis corporate car rental ASSA mencatatkan pertumbuhan stabil dari pendapatan bisnis rental yaitu 10,6% YoY, sementara laba operasi naik 11,9% YoY. Sedangkan bisnis baru di bidang pegadaian yang dirintis Perseroan sudah mulai beroperasi dibawah PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC). Setelah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 12 Juni lalu, usaha baru ini langsung mulai beroperasi dan mulai menunjukkan laba kotor yang positif. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli