KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Danamon Tbk (BDMN) membukukan laba bersih konsolidasi pada semester I tahun 2023 sebesar Rp 1,57 triliun. Laba tersebut turun 9,77% secara tahunan atau year-on-year (yoy) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,74 triliun. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, penurunan laba tersebut disebabkan beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) bank Danamon yang membengkak 30,76% hingga paruh pertama tahun 2023 menjadi Rp 1,87 triliun, dan beban tenaga kerja meningkat 5,53% yoy menjadi Rp 3,05 triliun. Selain itu, beban promosi meningkat 7,03% menjadi Rp 442,82 miliar pada Juni 2023. Serta, beban operasional lainnya membengkak 14,16% yoy menjadi Rp 5,48 triliun. Oleh karena itu, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) secara bank only melesat 671 basis poin (bps) menjadi 77,6% per Juni 2023.
Baca Juga: Buyback Surat Utang Dollar, Hantarkan Lippo Karawaci (LPKR) Cetak Laba Rp 1,15 T Di sisi lain, perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar 6,77% yoy menjadi Rp 7,56 triliun hingga kuartal I-2023. Pendapatan berbasis komisi (fee based income) juga naik 4,67% yoy menjadi sebesar Rp 1,12 triliun. "Kami melihat bahwa pendapatan bunga di paruh pertama tahun ini mencatat lumayan kenaikannya, namun kami juga mencatat operating expense dan cost of credit hal ini sejalan dengan strategi kami untuk investasi branding dan people untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan," ujar Direktur Keuangan PT Bank Danamon Muljono Tjandra saat konferensi pers paparan kinerja perseroan, Senin (31/7).
BDMN Chart by TradingView