JAKARTA. Bank Mayora ingin membuktikan janji menjadi kelompok bank BUKU II pada tahun 2015 ini. Irfan Oeji, Direktur Utama Bank Mayora mengatakan, pihaknya akan naik kelas menjadi bank BUKU II dari bank BUKU I pada semester II tahun ini, dengan rencana suntikan modal dari pemegang saham pada kuartal II tepatnya pada semester I tahun 2015. "Kami akan menerima suntikan modal dari pemegang saham sehingga modal menjadi Rp 1 triliun," kata Irfan, kepada KONTAN, Kamis (19/2). Berdasarkan data, perusahaan memiliki modal sebesar Rp 640,96 miliar per Desember 2014 yang terdiri dari modal inti Rp 600,93 miliar dan modal pelengkap Rp 40,03 miliar. Nah, modal tersebut naik 53% dari posisi Rp 417,63 miliar per Desember 2013. Menurutnya menjadi kelompok bank BUKU II ini lebih menguntungkan karena memiliki ruang ekspansi bisnis yang lebih luas, misalnya optimalisasi fungsi sebagai bank devisa. Tak hanya itu, pengutanan modal ini akan digunakan untuk memperkuat ekspansi seperti penyaluran kredit. "Suntikan modal itu untuk meningkatkan pertumbuhan kredit yang akan dibidik sebesar 35% pada tahun ini," tambahnya.
Semester II 2015, Bank Mayora akan naik kelas
JAKARTA. Bank Mayora ingin membuktikan janji menjadi kelompok bank BUKU II pada tahun 2015 ini. Irfan Oeji, Direktur Utama Bank Mayora mengatakan, pihaknya akan naik kelas menjadi bank BUKU II dari bank BUKU I pada semester II tahun ini, dengan rencana suntikan modal dari pemegang saham pada kuartal II tepatnya pada semester I tahun 2015. "Kami akan menerima suntikan modal dari pemegang saham sehingga modal menjadi Rp 1 triliun," kata Irfan, kepada KONTAN, Kamis (19/2). Berdasarkan data, perusahaan memiliki modal sebesar Rp 640,96 miliar per Desember 2014 yang terdiri dari modal inti Rp 600,93 miliar dan modal pelengkap Rp 40,03 miliar. Nah, modal tersebut naik 53% dari posisi Rp 417,63 miliar per Desember 2013. Menurutnya menjadi kelompok bank BUKU II ini lebih menguntungkan karena memiliki ruang ekspansi bisnis yang lebih luas, misalnya optimalisasi fungsi sebagai bank devisa. Tak hanya itu, pengutanan modal ini akan digunakan untuk memperkuat ekspansi seperti penyaluran kredit. "Suntikan modal itu untuk meningkatkan pertumbuhan kredit yang akan dibidik sebesar 35% pada tahun ini," tambahnya.