JAKARTA. Kondisi perekonomian tanah air yang tidak sekinclong tahun lalu menciutkan pelaku perbankan. Termasuk industri perbankan syariah. Inflasi dan kenaikan suku bunga acuan (BI rate) menjadi momok menakutkan yang membayangi kinerja perbankan syariah. Direktur Finance dan Operation Bank Muamalat Hendiarto, memprediksi besaran margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) bakal tertekan. Ujungnya, laba Bank Muamalat berpotensi menurun. Atas dasar itulah, Bank Muamalat bakal melakukan sejumlah strategi. Salah satu jurus andalan yakni menekan biaya dana. Caranya, Bank Muamalat menggenjot pendanaan ritel. Selain itu, Bank Muamalat akan mengerem penambahan kantor cabang. “Kami akan melihat dahulu situasi ekonomi di akhir tahun. Selanjutnya, kami ekspansi di tahun 2014”, imbuh Hendiarto, Selasa (13/8).
Semester II, bank syariah pesimistis
JAKARTA. Kondisi perekonomian tanah air yang tidak sekinclong tahun lalu menciutkan pelaku perbankan. Termasuk industri perbankan syariah. Inflasi dan kenaikan suku bunga acuan (BI rate) menjadi momok menakutkan yang membayangi kinerja perbankan syariah. Direktur Finance dan Operation Bank Muamalat Hendiarto, memprediksi besaran margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) bakal tertekan. Ujungnya, laba Bank Muamalat berpotensi menurun. Atas dasar itulah, Bank Muamalat bakal melakukan sejumlah strategi. Salah satu jurus andalan yakni menekan biaya dana. Caranya, Bank Muamalat menggenjot pendanaan ritel. Selain itu, Bank Muamalat akan mengerem penambahan kantor cabang. “Kami akan melihat dahulu situasi ekonomi di akhir tahun. Selanjutnya, kami ekspansi di tahun 2014”, imbuh Hendiarto, Selasa (13/8).